Skip to main content

Posts

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Ketika Duduk di Depan Jendela

Di sudut yang sepi di Starbucks, hari itu aku duduk seorang diri. Hanya aku, gelas Green Tea Latte yang menghiasi meja, dan ketenangan malam. Sebelumnya, aku telah menjelajahi dua mal dalam upaya mencari buku yang tak kunjung ditemukan. Saat akhirnya sampai di sini, yang kupanggil sebagai 'mall tempat orang selingkuh.' Namun, tidak bisa disangkal bahwa dalam sepi, ada ketenangan. 😄 Duduk selalu di meja yang sama, menghadap keluar jendela, aku membiarkan mataku melihat mobil-mobil yang berlalu begitu cepat. Pikiranku yang kerap kali berkecamuk kini menjadi damai. Mungkin memang begitulah adanya, aku seringkali datang ke sini, sendirian. Saat aroma Green Tea Latte pertama kali menyentuh hidung dan rasa hangatnya melalui bibirku, pikiranku mulai melayang. Tahun ini, rasa syukur yang besar tumbuh di hatiku. Ada banyak kebaikan yang datang dalam hidupku di tahun 2023 ini. Saya belajar untuk tidak hanya fokus pada sisi negatifnya. Saya merasa beruntung. Dan itulah pelajaran yang say...

Mengapa Saya Resign?

  Saya pindah ke Pekanbaru, Riau tepat tiga bulan lalu. Pekanbaru cukup beda dengan Pangkalan Kerinci, kota tempat saya berkarir selama kurang lebih tujuh tahun. Bisa dibilang, tidak terlalu banyak perbedaan antara kedua kota ini, hanya dari fasilitas saja. Jadi bagaimana saya bisa kembali ke haribaan tanah kelahiran saya? April 2023, 7 bulan lalu, saya dihubungi oleh HRD sebuah rumah sakit swasta di Pekanbaru. Betul, RS Awal Bros Group melalui linkedin. Isinya, apakah saya sedang open opportunity . Setelah mengalami karier “prestisius” saya di APRIL Group (part of RGE Group) selama tujuh tahun sejauh ini, dan dikelilingi oleh rekan-rekan kerja dari berbagai negara, suku, agama dan latar belakang, fasilitas yang bagus, serta banyak benefit baik lainnya, saya mencoba untuk menerima tawaran tersebut. Walaupun penuh resiko secara pribadi dan professional, pada May 2023, saya pun menyetujui untuk bergabung pada bulan July 2023. Hati saya penuh harapan, siap untuk merangkul perubahan ...

Badminton, Nostalgia '90an, dan Iqbaal Ramadhan: Sebuah Perjalanan dari Kegelisahan Menuju Kepuasan Hati

Bored, down, and feeling like life's a hot mess?   Salah satu cara kita keluar dari kondisi mental yang sedang down adalah mencari hal-hal baru yang membuat kita senang. Sejak 2021, saya menggunakan cara ini supaya menjadi selalu waras. It's the chaotic year of 2021, and the darn pandemic has got everyone going bonkers, including yours truly. With lockdowns keeping us cooped up, life started off all hunky-dory, but soon enough, it became as dull as dishwater.  Kemudian mulai berpikir untuk mencari formula yang tepat untuk mengusir semua perasaan dan pikiran yang kacau ini. Secara tidak sengaja, saat itu saya sedang isolasi mandiri karena ada kontak dengan rekan kerja yang terjangkit virus ( thanks to a brush with the Voldemort virus – shh, don't mention its name ) ini, saya menonton Olimpiade badminton. Ceritanya ada di sini sebelumnya. Sejak itu, saya menjadi aktif bermain badminton hingga sekarang. Di tempat kerja, ada turnamen antar karyawan, saya pun bisa meraih runner ...

Reclaiming Connection and Joy in Adult Life

Yeah, I've just realized it's been ages since I've had a good chat with someone. It's mostly just work-related talk during meetings or brainstorming sessions. I really miss having a yarn about random stuff and having a good laugh about life. After givin' it some thought, heaps of things have changed. Adult life is pretty simple, ya know? Monday to Friday, it's all about workin', and on the weekend, all I wanna do is sleep, do some sports, play music. A nd when I'm on holiday, I mostly just chill out in one place and watch people passin' by. Do I need to go back to school to be more productive? Ahahahaha Actually, it's not really what I need, you know. You guys already know, hahaha. Right now, the song that fits this phase is Depeche Mode, Somebody.

Jauh Berlayar dari Malaysia ke Sumatera Barat

Dalam sebatas ini, saya telah jauh berlayar, ke Malaysia dan Sumatera Barat, rasa hati ingin terobati. Aku menduga liburan ini dapat membenahi mood yang berkecamuk. Namun, ternyata pikiran kacau masih membelenggu. Pikiran terjebak, dri merasa tak aman, pikiran-pikiran aneh menguasai dan pikiran negatif pun menyusup ke dalam sudut hati. Kini, malas menghadirkan instastory, bahkan tak tertarik untuk melihat yang lain. Hanya TikTok, video D.I.Y dan cuplikan film yang saya saksikan.  Mall tak lagi menarik, malas melangkah ke luar rumah. Saya hanya merunduk di rumah dan netflix jadi teman. Fase ini tak terasa nyaman, penuh dengan kekesalan dan marah yang bergelayut.  Kini saya merasa memikul beban berat, energi terkuras tak tersisa. Namun hari-hari saya jalani seperti biasa, hanya pikiran tak berguna yang hinggap di kepala. Dalam perjalanan ini, ada satu hal lagi yang ingin saya coba. Mengistirahatkan pikiran, menyelesaikan rasa di dalam diri. Biarkanlah pikiran beristirahat, ...

Pindah Kamar Baru: Petualangan Lucu Mencari 'Space' di Antara 6 Kardus dan Fakir Wifi!

Hampir satu bulan saya pindah ke kamar baru. Ruanganya tidak terlalu besar, cukup untuk sendiri dan barang-barang saya (sebenarnya tidak, karena ada 6 kardus dikirim ke rumah, karena barangnya tidak digunakan). FYI, perusahaan tempat saya bekerja memang menyediakan fasilitas seperti mess untuk karyawannya. Sangat nyaman, karena semuanya ada dan gratis. Awalnya saya hanya membawa 1 koper baju hehehe. Kamar sebelumnya sangat nyaman, sharing dengan roommate , luas dan wifinya nyampe. Jika dibandingkan dengan kamar saya sekarang, kamar single, tidak terlalu luas, wifinya tidak nyampe (Sekarang jadi fakir wifi), beberapa minggu ini saya bangunnya telat tidak seperti biasanya, tapi saya cukup happy di sini, lebih berasa me time , overthinking , bermain musik, mungkin ada rencana saya akan bikin konten. Sebenarnya, udah lama pengen pindah ke kamar single , cuma saya selalu overthinking: "Apakah nanti barang-barang saya muat?" "Apakah saya akan nyaman nantinya di kamar baru?...