Skip to main content

Posts

Feel Blessed Met Popor Sapsiree

Tulisan ini merupakan lanjutan dari postingan  Story of Comeback Stronger . Ada sebuah keinginan tahun lalu, yaitu menonton turnamen badminton secara langsung di Bali. Namun, apalah daya, waktu itu masih lockdown , dan memang turnamentnya tidak ada penonton dikarenakan masih pandemi. Jadi, nonton virtual saja dan berdoa semoga tahun 2022 bisa menonton langsung. Tahun 2022, ada informasi bahwa Indonesia Master 2022 dan Indonesia Open 2022 bakal dibuka untuk penonton namun terbatas. Mendengar informasi itu, saya pun senang karena keinginan menonton secara langsung bakal jadi kenyataan. Saya pun tidak mau ketinggalan informasi untuk ini. Setiap hari lihat update informasi mengenai penjualan tiket di Istora Senayan.  Saya memutuskan untuk membeli tiket Indonesia Master 2022. Saat tiket online dibuka, saya memutuskan untuk beli tiket quarterfinal dulu, nanti saja beli on the spot untuk semifinal dan final, jadi lihat situasi. Biasanya, Popor Sapsiree  dan Hendra Setiawan ...

Story of Comeback Stronger

Tulisan ini saya tulis ketika tahun lalu, ketika saya dalam kondisi tidak benar-benar baik. Hanya saja, saya belum berani untuk mempublish di blog saya. Sekarang kenapa? Entah, mungkin saya menyadari ada hal-hal baik yang mesti dibagikan. Here we go: Menghadapi masa-masa sulit dalam hidup bisa menjadi tantangan yang mempengaruhi semangat dan minat kita terhadap aktivitas sehari-hari. Dalam pengalaman pribadi saya, saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan saya menghadapi masa sulit dan menemukan inspirasi melalui olahraga badminton. Melalui pengalaman ini, saya menyadari pentingnya mencari kegiatan yang dapat mendistraksi pikiran negatif dan memberikan inspirasi baru. Dalam artikel ini, saya akan berbagi pengalaman saya dan bagaimana badminton telah membantu saya mengatasi tantangan dalam hidup. Hal ini sudah saya rasakan sejak 2020. Setelah saya mengikuti ujian masuk Magister UI, saya kembali, kemudian lockdown , dan juga dilanda patah hati. Hidup seperti biasa tanpa ada keinginan ...

2 Years Long Enough, Our Life is Back

Akhirnya aku bisa kembali ke haribaan my hometown . Baru sadar, dalam 3 bulan, aku mondar mandir Jakarta-Bali-Semarang-Pangkalan Kerinci-Jakarta dan  akhirnya aku kembali ke pelukan kasur di rumahku. Ini long weekend , biasanya aku akan stay di Jakarta, menikmati kota Jakarta dengan segala isi dan pergaulannya. Tapi kali ini aku ingin kembali ke rumah, menikmati hal-hal yang tidak bisa aku dapatkan di Jakarta. 2 tahun sudah pandemi, setelah melalui berbagai PPKM, multiple lockdowns , puluhan swab PCR, kehidupan yang sangat dinamis saat pandemi, dengan tiga vaksin. Perlahan aku merasakan kehidupanku akan normal kembali seperti sedia kala. I'm grateful for this. Bersyukur masih bisa berkumpul bersama keluarga di bulan yang penuh suci. Berdiskusi tentang masa depan, keluarga dan pasangan. Bersyukur bisa bertemu dan bercengkrama dengan teman seperjalanan. Teman belasan tahunku. Ia sudah berubah haluan sebagai vegetarian, suka yoga dan meditasi. Mungkin sebentar lagi ia akan berubah men...

Mengambil Makna Hidup dari Lagu Diri - Tulus

Hari ini kau berdamai dengan dirimu sendiri Kau maafkan semua salahmu ampuni dirimu Hari ini ajaklah lagi dirimu bicara mesra Berjujurlah pada dirimu kau bisa percaya Maafkan semua yang lalu Ampuni hati kecilmu Luka-luka hilanglah luka Biar tentram yang berkuasa Kau terlalu berharga untuk luka Katakan pada dirimu Semua baik-baik saja Bisikanlah Terima kasih pada diri sendiri Hebat dia terus menjagamu dan sayangimu Suarakan bilangg padanyajangan paksakan apapun Suarakan ingatkan terus aku makna cukup Luka-luka hilanglah luka Biar senyum jadi senjata Kau terlalu berharga untuk luka Katakan pada dirimu Semua baik-baik saja Bila lelah menepilah Atur napasmu Lirik diatas adalah lirik dari Lagu Diri dari Tulus. Saya hari ini baru saja mendengarkan lagu Diri dari Tulus dari album Manusia ketika saya bekerja di Nyepi ini, Memang benar-benar Nyepi di kamar sendirian. Ketika mendengarkan lagu ini, sebentar saya terhentak, maknanya dalam sekali. S ebagai manusia, kita sering bermurah hati untuk m...

Feel Normal in Bali

 Halo-halo. It's Me. Back to my lovely blog although some people not using blogs this time, I still create some stories in here. Okay, I just go back from my long-long annual leave, 18 days!. Hahahahaha After 1 year, there is nothing like staying at home for real comfort. Nothing is better than going home to family and eating good food and relaxing.  And I went to Bali for a week. But, I really don't' excited. I felt just normal. I saw the surrounding environment and try to enjoy the views of mountains, lakes, temples, and rice fields. This holiday is a kind of distraction to get rid of the tired mind. hhmmm. It's time to sleep and tomorrow will be good for me. Amiin

Mindset of Being A Writer From Raditya Dika

Kemarin saya mendengarkan podcast Raditya Dika tentang menjadi seorang penulis. Raditya Dika adalah salah satu idola saya dalam hal menulis. Ketika saya masih SMP, saya SD, saya membaca blognya http://kambingjantan.com dan ketika saya SMA, saya menonton filmnya Kambing Jantan. Sebagai introverted introvert ketika itu, saya memang lebih suka menyampaikan sesuatu hal melalui tulisan atau chatting. Saya pun membuat blog di tahun 2009 dan sampai sekarang masih suka menulis. Mungkin bisa dibilang, karena menulis saya bisa bekerja di perusahaan sekarang, walaupun saya tidak pernah sekolah komunikasi atau pun kursus menulis. Okay, we are back to his podcast. Menurut Raditya Dika, menulis itu adalah bahan baku dari banyak sekali hal yang bisa kita lakukan. Jika kita ingin menjadi Youtuber, akan lebih  mudah ide-ide konten tersebut ditulis. Dalam film pun, skenario juga harus ditulis. Jadi bisa dibilang menulis itu adalah fondasi utama dari karya kreatif. Menulis itu bukan untuk kita keliat...