Skip to main content

Posts

Jangan Jadi Down Sama Hidup

Bulan pertama di tahun 2019 hampir selesai. Bagaimana hidup? Berjalan dengan seperti biasa. Bagaimana harapan? Tidak terlalu berekspekstasi tinggi, tapi tetap saja kecewa. Mengapa? Perasaan-perasaan mengganggu seperti merasa tidak dihargai, tidak ada apresiasi, tidak ada hal-hal baru, seperti berjalan di tempat, nothing special . membosankan. Mark Manson dalam buku "Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat" mengatakan secara pribadi kita bertanggung jawab atas segala hal dalam hidup kita. Kita bisa mengendalikan segala hal yang menimpa kita dengan cara kita merespon.  Bagaimana cara merespon? Ya dengan mengatakan kepada pikiran bodo amat atau I don't care about tha t. Tapi, tidak ada yang namanya tidak peduli, kita sebagai manusia pasti peduli terhadap sesuatu.  Harus ada pelampiasan. Yap. benar. Mencari pelampiasan terhadap sesuatu hal yang mengecewakan memang perlu. Namun, pelampiasan harus dilakukan dengan kegiatan-kegiatan positif. ...

Ready for Run in 2019

Satu hari menuju 2019. Setahun belakangan, terlalu complicated. Terlalu banyak stress, terlalu banyak mikir, terlalu pasrah.   Jalani saja. Di tahun 2018 ini saya banyak belajar mengenai hidup dan jenis-jenis manusia yang kurang baik etikanya. Percuma pintar, cerdas, tapi etikanya di kehidupan sosial dan bermasyarakat kurang. Saya masih bermimpi dengan hidup sesuai struktural fungsional, berjalan dengan fungsi masing-masing. Atau mereka memang menjalankan fungsi sebagai manusia yang kurang beretika? Idk. Tahun 2017 lalu, target di tahun 2018, saya bisa bahasa Inggris. Alhamdulillah, sekarang little bit lah. Tahun depan saya ingin menambah skor TOEFL dan berharap bisa mengikuti IELTS. Lalu ingin lebih mahir public speaking dan menjadi Humas yang cerdas. Sekarang saya mulai buat video untuk kaum millenial, mulai belajar bermanfaat untuk semua orang lewat karya dan memberikan apa yang saya bisa. Tidak lupa, saya belum menggenapi mimpi saya untuk melanjutkan pendidikan...

Nge-vlog

Yes. Belakangan sibuk dengan hal baru, yaitu nge-vlog. Bisa di subcribe di channel S Rezki Antika. Hehehe. Nge-vlog. Sebenarnya saya udah lama merekam video kemudian meng- upload ke channel youtube, sekitar tahun 2012, di channel Ree Bastian. Isinya keponakan saya yang menggemaskan. Tujuan upload video itu hanya untuk back up jika memory smarphone saya rusak. Tapi bener sih, pas dibuka, keponakan saya masih lucu dan saya suka maksa dia nyanyi dan joget. Hahahaha. Beberapa tahun belakangan, internet makin menggerogoti manusia, jadi ramai netizen yang bikin vlog. Mungkin karena melihat visual lebih seru daripada tulisan kali ya. Bisa juga quota mereka terlalu banyak karena paket super deal Telkomsel yang menggiurkan jiwa dengan paket data yang murah sehingga banyak orang yang sulit menghabiskan quota internet. Saya pun termasuk di dalamnya. Pengen coba hal baru. Biar gak bosan dalam melewati hidup yang penuh lika liku ini, penghibur diri, belajar ngomong. Y...

P-A-M-E-R

Pamer. P-A-M-E-R. Satu kata yang sebagian orang mengartikan itu sifat negatif. Kadang kita pun kesal terhadap orang yang suka pamer. Misalnya membangga-banggakan diri. Kita sebagai manusia tentu saja sedikit kesal terhadap orang yang suka membanggakan diri. 'Dia pamer karena gak ada orang yang membanggakan diri dia, Jadi dia banggain dirinya sendiri'. Belum lagi mereka yang suka pamer di sosial media.  Lagi makan di tempat mahal dan fancy, update status di WA grup. Lagi mau nonton film di bioskop, foto tiket, upload di instastory. Lagi liburan di Suriname, langsung upload di semua akun sosial media. Norak. Namun, tidak semuanya begitu. Ada hal-hal terselubung dibalik postingan di lini masa yang terkesan pamer. Here We Go : 1.Ingin Diakui Itu tadi, karena gak ada yang banggain prestasinya dia, jadinya banggain diri sendiri. Ia hanya ingin menunjukkan prestasinya ke dunia. Saat ini menunjukkan prestasi di media sosial sangat penting untuk menunjukkan personal b...

Ketika Kamu Merasa Menjadi Nothing

Oke. Untuk kesekian kalinya, saya merasa menjadi nothing. Apa yang saya kerjakan tidak bernilai dan tidak dihargai. Ide saya seringkali tidak diterima. Bahkan ide dan pekerjaan saya sering diclaim oleh orang lain. Padahal saya bertanggung jawab dengan pekerjaan. Bukan karena itu permintaan bos atau ada bos, saya baru terlihat sibuk bekerja. Saya mengerjakan pekerjaan yang bahkan itu bukan di jobdesk. Pekerjaan orang yang dilimpahkan ke saya.  Saya tidak mengerti tentang konsep  'mendelegasikan' pekerjaan dengan malas mengerjakan suatu pekerjaan kemudian pekerjaan itu dilimpahkan ke orang lain. Dan tidak jarang, orang yang melimpahkan pekerjaan mendapat apresiasi dan saya tidak. Atau saya hanya orang bodoh, pesuruh bodoh yang mau mengerjakan pekerjaan itu yang dimulai dengan kata tolong. Ah, itu mungkin perasaan saya saja. Jadi, apa karena itu saya harus menyerah?  Tidak. Saya tidak ingin menyerah, saya tidak ingin menjadi orang yang lemah. Banyak orang diluar sa...

Meracau Dini Hari

Belakangan saya sulit tidur. Badan sudah capek tapi belum juga tidur. Seperti sekarang. Banyak sekali kata-kata yang sering bertabrakan di kepala. Membikin pusing. Saya selalu bilang ke orang lain kalau overthinking itu membunuh kita. Mulut memang lebih cepat. Not easy,  to be human is less grateful, sometimes happy, sometimes i am sad and depressed. God help me, please. Terlalu banyak kecemasan dan kepanikan belakangan. Terkadang itu tak bisa saya handle. Kadang saya biarkan itu berlalu begitu saja. Dalam hati selalu bilang "toh nanti juga berlalu".  Apa sih yang sudah saya buat? Ini yang tidak habis-habisnya. Saya tidak puas dengan apa yang saya kerjakan. Ingin menambah ini, itu. Mengapa bukan begini saja. Penting gak sih begini?. Kok cuma ini sih yang bisa dikerjain? Kalimat ini yang selalu jadi penguat saya "Saya bukan anak siapa-siapa, saya tidak punya power, tidak ada orang kuat dibelakang saya, jadi saya harus bekerja keras...

Be Grateful

Harus bersyukur. Itu yang selalu saya katakan dalam hati ketika saya sedang dalam kondisi yang tidak baik dan ingin mengeluh, terutama dalam pekerjaan"kenapa harus saya?' kok harus begini? coba saja begini" dan bla..bla.. blaa. Harus bersyukur. Jika suatu tugas yang bukan jobdesk kita diberikan. Anggap saja belajar hal baru.  Harus bersyukur. Ketika ada orang-orang yang memberi tahu sesuatu yang salah dan setengah-setengah. Berarti saya diberikan kesempatan untuk belajar hal yang benar. Saya tahu prosesnya. Tapi, ada suatu waktu saya membaca sebuah tulisan yang kira-kira isinya begini "Menyelesaikan pekerjaan yang bukan jobdesc mu, bukannya kamu terlihat bagus, kamu hanya nampak seperti pesuruh tak lebih dari sekedar bawahan yang tidak punya nilai," Kemudian saya berpikir. Ah, itu hanya sebuah kalimat yang membuat saya berpikir negatif. Apalagi, saya berusaha ingin menjauh dari keadaan negatif beserta orang-orang negatif dari hidup. Agar sa...