Tuesday, June 6, 2023

Badminton, Nostalgia '90an, dan Iqbaal Ramadhan: Sebuah Perjalanan dari Kegelisahan Menuju Kepuasan Hati

Bored, down, and feeling like life's a hot mess? Salah satu cara kita keluar dari kondisi mental yang sedang down adalah mencari hal-hal baru yang membuat kita senang.
Sejak 2021, saya menggunakan cara ini supaya menjadi selalu waras.

It's the chaotic year of 2021, and the darn pandemic has got everyone going bonkers, including yours truly. With lockdowns keeping us cooped up, life started off all hunky-dory, but soon enough, it became as dull as dishwater. 

Kemudian mulai berpikir untuk mencari formula yang tepat untuk mengusir semua perasaan dan pikiran yang kacau ini. Secara tidak sengaja, saat itu saya sedang isolasi mandiri karena ada kontak dengan rekan kerja yang terjangkit virus (thanks to a brush with the Voldemort virus – shh, don't mention its name) ini, saya menonton Olimpiade badminton. Ceritanya ada di sini sebelumnya.

Sejak itu, saya menjadi aktif bermain badminton hingga sekarang. Di tempat kerja, ada turnamen antar karyawan, saya pun bisa meraih runner up women double under 30 bersama rekan saya dari Supply Chain Management, Karina Sebayang. Hahahahah.

Nah, kondisi yang sama terjadi lagi, saya telah bermain badminton, namun ternyata, ada suatu keadaan dimana saya down kembali. Memang hidup up and down ya, tetapi kali ini saya pikir dengan bermain badminton bisa tetap membuat keadaan saya baik-baik saja.

Sambil memikirkan bagaimana mengembalikan kondisi saat itu, saya mulai menonton youtube, the legendary Vindest channel! I've been a die-hard fan of Vincent Desta since the days when I religiously watched cartoons every Saturday morning, chuckling away like a maniac.

Ada part tentang Iqbaal Ramadhan. Saya tahu Iqbaal ini waktu film Dilan, bahkan saat itu saya ingin keluar di tengah film karena kurang cocok dengan saya, namun tetap bertahan karena berlindung dibawah naungan kebersamaan bersama teman-teman. 

Generasi saya sangat menyukai Iqbaal Ramadhan, tetapi saya bahkan tidak tahu Iqbaal itu siapa sih. Hahahah

Saya penasaran, ternyata Iqbaal adalah salah satu personil Coboy Junior/CJR yang nyanyi EAA EAA itu. Astaga, sebelumnya saya tahu lagunya, tetapi gak tahu siapa yang nyanyi, karena tidak nonton dahsyat, inbox atau variety show karena sibuk menuntut Ilmu, halaaaah. Ini beneran, karena pada masa itu, saya banyak skip apa yang terjadi di TV. 

But wait, it gets even better. I stumbled upon a Vindest video featuring Iqbaal, and boy, was it a riot! They went on a nostalgic trip down memory lane, reminiscing about the '90s. Absolute gold, I tell ya!

Sejak saat itu, saya menikmati karya-karya Iqbaal, tapi cuma satu, film-film Dilan masih belum bisa saya cerna dengan baik. Saya kulik-kulik deh karyanya. Di Svmmerdose, karyanya juga bagus.

Menurut saya, Iqbaal saat ini tengah membangun personal branding di usia 20an-nya. Bbukan seorang personil Coboy Junior atau Iqbaal seorang Dilan. Melainkan Iqbaal Ramadhan. 

Iqbaal saat ini ingin mencoba sebagai Iqbaal yang dewasa. Mulai dari ia seorang aktor, dan penikmat '90s. Ini mengingatkan dengan salah satu idola saya, Harry Styles. Setelah One Direction hiatus, Harry mulai membentuk personal branding yang baru. Seorang penyanyi solo dengan karya yang bagus, aktor yang bagus dan dengan selera fashion yang unik. 

Bukan berarti membandingkan, (saya bisa diamuk fans Iqbaal, fans Iqbaal udah kayak kpopers, saya takuuut). Tapi apa yang dilakukan Iqbaal adalah salah satu hal yang keren banget. 

Dengan menikmati karya Iqbaal, secara tidak langsung bisa kembali sedikit demi sedikit bisa kembali menikmati hidup tanpa berbagai hal yang menggangu hati dan pikiran.

Satu hal yang saya bisa ambil pelajaran hidup dari Iqbaal adalah dia tidak membicarakan sukses di masa kecilnya, namun fokus dengan masa depannya. You only live your life itu selalu sekarang, you don't live your life yesterday. Tapi kalau kita hari ini terus dibicarain waktu dulu, nostalgia. Then you’re living the past. Sementara yang hari ini sudah hilang. Then you are not achieve anything .
Share:

Tuesday, May 30, 2023

Reclaiming Connection and Joy in Adult Life

Yeah, I've just realized it's been ages since I've had a good chat with someone. It's mostly just work-related talk during meetings or brainstorming sessions. I really miss having a yarn about random stuff and having a good laugh about life.

After givin' it some thought, heaps of things have changed. Adult life is pretty simple, ya know?

Monday to Friday, it's all about workin', and on the weekend, all I wanna do is sleep, do some sports, play music. And when I'm on holiday, I mostly just chill out in one place and watch people passin' by.

Do I need to go back to school to be more productive?
Ahahahaha
Actually, it's not really what I need, you know. You guys already know, hahaha.

Right now, the song that fits this phase is Depeche Mode, Somebody.

Share:

Monday, May 22, 2023

Jauh Berlayar dari Malaysia ke Sumatera Barat

Dalam sebatas ini, saya telah jauh berlayar, ke Malaysia dan Sumatera Barat, rasa hati ingin terobati. Aku menduga liburan ini dapat membenahi mood yang berkecamuk. Namun, ternyata pikiran kacau masih membelenggu.


Pikiran terjebak, dri merasa tak aman, pikiran-pikiran aneh menguasai dan pikiran negatif pun menyusup ke dalam sudut hati.

Kini, malas menghadirkan instastory, bahkan tak tertarik untuk melihat yang lain. Hanya TikTok, video D.I.Y dan cuplikan film yang saya saksikan. 

Mall tak lagi menarik, malas melangkah ke luar rumah. Saya hanya merunduk di rumah dan netflix jadi teman.

Fase ini tak terasa nyaman, penuh dengan kekesalan dan marah yang bergelayut. 

Kini saya merasa memikul beban berat, energi terkuras tak tersisa. Namun hari-hari saya jalani seperti biasa, hanya pikiran tak berguna yang hinggap di kepala.

Dalam perjalanan ini, ada satu hal lagi yang ingin saya coba. Mengistirahatkan pikiran, menyelesaikan rasa di dalam diri. Biarkanlah pikiran beristirahat, menyepuh damai di dalam hingga segala rasa menemukan puncaknya, tuntas dan berakhir.
Share:

Friday, March 17, 2023

Pindah Kamar Baru: Petualangan Lucu Mencari 'Space' di Antara 6 Kardus dan Fakir Wifi!

Hampir satu bulan saya pindah ke kamar baru. Ruanganya tidak terlalu besar, cukup untuk sendiri dan barang-barang saya (sebenarnya tidak, karena ada 6 kardus dikirim ke rumah, karena barangnya tidak digunakan). FYI, perusahaan tempat saya bekerja memang menyediakan fasilitas seperti mess untuk karyawannya. Sangat nyaman, karena semuanya ada dan gratis. Awalnya saya hanya membawa 1 koper baju hehehe.

Kamar sebelumnya sangat nyaman, sharing dengan roommate, luas dan wifinya nyampe. Jika dibandingkan dengan kamar saya sekarang, kamar single, tidak terlalu luas, wifinya tidak nyampe (Sekarang jadi fakir wifi), beberapa minggu ini saya bangunnya telat tidak seperti biasanya, tapi saya cukup happy di sini, lebih berasa me time, overthinking, bermain musik, mungkin ada rencana saya akan bikin konten.

Sebenarnya, udah lama pengen pindah ke kamar single, cuma saya selalu overthinking:
  1. "Apakah nanti barang-barang saya muat?"
  2. "Apakah saya akan nyaman nantinya di kamar baru?"
  3. "Apakah nanti roomate saya tersinggung ketika saya pindah kamar, padahal kan tidak ada konflik?"
Pertanyaan-pertanyaan itu ternyata terlalu lama dipikiran saya, keraguan-keraguan dari pertanyaan itu tidak membuat pindah-pindah, padahal ingin. Yup, memang, saya penuh dengan pertimbangan. 

Kemudian tibalah e-mail dari Housing HRD saya yang berisi relokasi kamar. Saya tanpa basa-basi langsung dengan senang membalas email dengan "Kapan saya bisa pindah?" tanpa pikir panjang. 

Saya memberitahu roomate jika saya ingin pindah. Dan ternyata diluar prediksi BMKG, roomate saya fine-fine saja (mungkin dalam hati, akhirnya aku sendiriaaaan, hahah candaaa). Point nomor 3 hanya ada di dalam pikiran.

Saat packing pun saya dilanda demam dan flu berat, tapi tetap semangat karena akan pindah ke kamar yang baru. Satu per satu barang-barang dimasukkan ke dalam kotak, menemukan-menemukan barang sentimetal di masa lalu. Terutama tiket bioskop, sampe saya menghitung sudah berapa kali kita nonton film, tiket-tiket nonton IBL, hal-hal kecil tersebut banyak menyimpan kenangan dan kadang, saya simpan walau sudah tak lagi bersamanya. Halaaah

Proses pindah ini cukup melelahkan raga, saya akhirnya tahu, saya punya apa saja di kamar. Terlalu banyak, dan memutuskan untuk mensortir apa yang saya butuhkan saja karena di kamar baru space nya amat sangat terbatas, mungkin 2x lebih kecil dari kamar saya sebelumnya. 

Pindahan dibantu oleh 3 orang yang sangat mau direpotin, sobat olahraga, roomate dan kepala divisi transportasi di kantor, alias driver kantor. Dan akhirnya setelah 3 hari, bisa tidur di kamar baru. 

Ternyata tidak seburuk apa yang saya pikirkan. Nyaman-nyaman saja. Pertanyaan-pertanyaan sebelumnya tidak terbukti. 

Jadi, kalau dipikir-pikir, saya pindah hanya butuh suasana baru, lebih privasi dan pertanyaan-pertanyaan apa yang ada dikepala sudah ada jawabannya.

Saya jadi belajar banyak hal dalam hal perpindahan ini:
  1. Pertanyaan yang belum ada jawabannya terkadang ditemukan ketika mencobanya
  2. Jangan kebanyakan pertimbangan, kelamaan, jadinya gak kemana-mana
  3. Saya jadi banyak melakukan hal yang bermanfaat, menulis, bermain musik, dan hal-hal positif lainnya.
Semoga vibes ini masih terus berlanjut sampi saya menjadi manusia setengah salmon ya. hehehe

*menarik juga dibikin dokumenter tentang perpindahan ya. Nantilah kalau kamarnya udah jadi kayak di pinterest-pinterest


Share:

Sunday, March 12, 2023

Kelola Emosi dengan Gaya Unik ala Power Ranger!

Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan kabar yang kurang baik. Kali ini saya reaksinya sedikit berbeda dari biasanya. Saya berhasil mengelola emosi saya dengan baik yang biasanya saya langsung terpapar energi negative. Tetapi kali, reaksi saya lebih baik daripada sebelumnya.

Saya jadi sadar, semua ini adalah hasil dari belajar mengenai aksi dan reaksi, ceramah-ceramah kehidupan, baca buku self improvement

Secara tidak langsung, saya menerapkan apa yang saya lihat, dengar, rasakan (waduh, kayak lagu Sheila on 7 ya). Jika mendengarkan sebuah berita atau informasi, pilihan itu ada di diri saya sendiri dalam memilih, apa mau baik, apa mau buruk. Selalu ada sisi siang, ada sisi malam. Ada sis baik, ada sisi buruk. ada hitam, ada putih. Ada tinggi, ada pendek. Ada bagus, ada jelek. Ada orang kerap hanya melihat sisi buram, ada yang selalu melihat sisi optimis.

Ya benar, Dunia memang tak adil. Bahkan, sehebat-hebatnya pencipta lagu, pasti kalah tenar dibanding penciptanya.
Hai-hai teman-teman! Siapa nih yang pernah dapet kabar kurang baik? Pasti kita semua pernah mengalaminya. Nah, beberapa hari yang lalu, aku juga mendapat kabar yang bikin sedikit down. Tapi kali ini, reaksiku beda banget dari biasanya, loh! Aku berhasil mengelola emosiku dengan baik, yang biasanya langsung terpapar energi negatif. Hebatnya lagi, reaksiku jauh lebih keren daripada sebelumnya!

Ketika aku memikirkan hal ini, aku jadi sadar satu hal penting, yaitu belajar tentang aksi dan reaksi. Jadi, aku rajin banget dengerin ceramah-ceramah kehidupan dan baca buku-buku self-improvement. Gak nyangka, ternyata tanpa sadar, aku udah menerapkan apa yang aku lihat, dengar, dan rasakan. (Eh, kaya lagunya Sheila on 7 ya, guys!) Ketika kita mendengar berita atau informasi, sebenernya kita punya pilihan dalam memilih apakah mau ngambil yang baik atau yang buruk. Hidup ini kayak matahari dan bulan, ada sisi siang dan sisi malam, ada sisi baik dan sisi buruk, ada hitam dan putih, ada yang tinggi dan yang pendek, ada yang bagus dan yang jelek. Dan gak jarang ada orang yang suka melihat segalanya buram, tapi ada juga yang selalu melihat sisi optimis dari segala situasi.

Tau gak, dunia ini emang gak adil, guys! Bahkan, sehebat apapun pencipta lagu, pasti kurang tenar dibanding yang mempopulerkannya. Kayak Beyoncé aja, dia sehebat itu tapi tetep aja gak sepopuler penjual hot dog di depan konsernya.

Dari kabar yang aku terima, aku juga sadar bahwa gak semua orang butuh kita cuma buat mencapai tujuan mereka sendiri. Yang penting adalah kita harus cari orang-orang yang bener-bener mempersiapkan kita untuk masa depan yang cerah. Ya, memang Tuhan menciptakan manusia dengan perbedaan yang unik.

Lalu, apakah semua ini bikin aku down? Tentu gak, guys! Sekarang, yang aku butuhkan cuma stimulus yang berbeda aja. Coba bayangin, kita bisa jadi kayak Power Rangers yang selalu siap tempur dan menghadapi segala masalah dengan semangat tinggi! Go go power ranger!

Jadi, teman-teman, yuk kita kelola emosi kita dengan gaya unik kita sendiri. Ingat, kita punya kekuatan untuk menghadapi kabar-kabar kurang baik dengan kepala tegak dan senyum lebar. Dalam hidup ini, apa pun yang terjadi, kita bisa menjadi pahlawan yang bisa mengubah dunia sekaligus membuatnya tertawa. Teruslah bersemangat dan jangan lupa, kita semua bisa jadi Power Rangers versi kita sendiri!







Share:

Wednesday, January 18, 2023

Cara Selesaikan Masalah Dalam Hidup

Kita pernah merasakan diri kita hancur berkeping-keping, pernah merasa kosong, pernah kehilangan arah, pernah patah hati. Namun, hidup harus terus berjalan dan terkadang membawa kita lebih jauh tanpa sadar.

Biasanya, go into survival mode and Safe Mode with limited capability and access. Untuk itu, saya menyelami diri sendiri - introspeksi dan menganalisis diri.

Saya menulis keresahan tersebut. Menulis point demi point. Secara spesifik. Kemudian menuliskan solusinya. Kadang-kadang saya bahkan tidak menemukan jawabannya. 

Tak jarang, saya juga memikirkan hal-hal yang membuat saya senang. Pandji Pragiwaksono pernah bilang kalau kita bisa ngelewatin masalah-masalah hidup  yang berat karena ternyata masalah hidup kita akan selesai pada akhirnya, walaupun tidak dengan cara yang kita inginkan. Kita semua punya masalah hidup yang berbeda- beda, berat atau tidaknya juga berbeda-beda bagi setiap orang, tapi tugas kita itu cuma satu, BERTAHAN.

Begitulah caranya.

Share:

Wednesday, November 30, 2022

Mengatasi Kebiasaan Buruk dan Depresi: Temukan Solusinya melalui Hubungan Tubuh, Interaksi Sosial, dan Menulis

Temukan cara-cara praktis untuk mengatasi kebiasaan buruk dan depresi melalui tiga aspek penting: hubungan dengan tubuh, interaksi sosial, dan menulis. Dalam obrolan dengan seorang terapis, kita akan mengeksplorasi pemikiran inspiratif tentang bagaimana meningkatkan kualitas hidup dan menemukan arah yang benar.

Obrolan dengan seorang terapis dapat menjadi sumber inspirasi dan bantuan yang berharga bagi mereka yang merasa tidak dalam kondisi yang baik. Dalam obrolan tersebut, terdapat beberapa pemikiran menarik tentang bagaimana kita dapat meningkatkan kehidupan kita.

Kebiasaan buruk dan kurangnya disiplin seringkali menjadi hambatan dalam hidup kita. Namun, jika kita mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan, kita akan bekerja dengan semangat. Sayangnya, seringkali kita merasa bingung tentang langkah apa yang sebenarnya harus kita ambil.

Ketika kita merasa tidak memiliki arah hidup atau bingung tentang langkah apa yang harus kita ambil, seringkali kita jatuh dalam perangkap depresi. Ini adalah pengalaman yang dialami oleh banyak orang yang merasa tersesat dalam hidup. Namun, seorang terapis menawarkan solusi dengan memperbaiki daya hidup.

Daya hidup memiliki tiga level yang harus kita aktifkan. Level pertama adalah hubungan kita dengan tubuh kita sendiri. Penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh dengan melakukan olahraga secara teratur, menjaga pola makan yang sehat, dan memastikan kita mendapatkan tidur yang cukup. Dalam pencarian kita untuk meningkatkan kualitas hidup, perhatian terhadap tubuh kita adalah langkah pertama yang harus kita ambil.

Level berikutnya adalah membangun hubungan kita dengan orang lain. Ketika kita menghadapi depresi, kita cenderung mengisolasi diri dari kehidupan sosial. Namun, yang sebenarnya kita butuhkan adalah dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekat kita. Meluangkan waktu untuk bersama keluarga, teman, atau bahkan berbagi cerita dengan seseorang yang dapat dipercaya dapat membantu kita mengatasi masa sulit tersebut. Interaksi sosial yang positif dapat memberikan kita dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.

Level teratas adalah hubungan dengan diri sendiri. Membangun hubungan yang baik dengan diri sendiri adalah kunci untuk menemukan jati diri dan arah hidup yang benar. Salah satu cara yang efektif untuk melakukannya adalah dengan berhubungan dengan alam bawah sadar melalui menulis. Menulis adalah alat yang luar biasa yang dapat membantu kita mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri.

Menulis seperti sebuah cermin yang mencerminkan apa yang ada dalam alam bawah sadar kita. Melalui menulis di jurnal, kita dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, dan ide-ide yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya. Ini adalah cara yang kuat untuk menjelajahi pikiran kita sendiri dan memperkuat hubungan dengan diri sendiri.

Jadi, mari kita bersiap-siap dan keluar dari "awan hitam" yang menghalangi kebahagiaan kita. Dengan langkah perlahan namun pasti, kita dapat menemukan jalan keluar dan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi diri kita sendiri. Ayo, semangat!
Share: