Skip to main content

Posts

Showing posts with the label sosiologiku

Kobe, Media Sosial dan Sosiologi

2020 ngapain?  Yap. Pagi-pagi ada kabar duka, Kobe Bryant dan anaknya Gigi tewas dalam kecelakaan helikopter. 😭 Oke saya gak mau bahas ini. Terlalu sedih. 2020? Lagi seneng ngulik media sosial nih, dari trend sampe kenapa banyak gen z ninggalin instagram, lalu kok story intagram isinya TikTok? Masih ingat Bowo anak TikTok? Apa sih goyang-goyang gitu? Alay. Tapi sekarang, banyak dari kita punya TikTok. Generasi Z sekarang kayaknya udah pada pake TikTok. Menurut saya, dulu aplikasi ini buat goyang, tapi setelah saya download, ternyata ada hal yang bermanfat, tergantung kita pilih interest kita apa. Kalau saya comedy dan science. Jadi gak banyak muncul orang goyang jari atau joget-joget. TikTok sendiri nampilin kesenangan dan kreatifitas. Anak generasi z udah pindah dari instagram aesthetic ke TikTok, apa mereka bosan? Oh ya, TikTok gak ada orang tua. Jadi seru. 2020 ngapain? Ngulik-ngulik di google kenapa sih orang-orang pada ribut " Instagram ...

PUASA SOCIAL MEDIA

Perbincangan antara dua manusia : 👧 : Aku kok ngerasa susah fokus, susah tidur, sering cemas, ya? 👦 : Lha? kok bisa? Emang lagi banyak kerjaan? 👧 : Engga sibuk-sibuk amat kok. Kenapa ya? apa harus ke rumah sakit? tapi aku gak sakit apa-apa. 👦 : hhhmmm. Atau keseringan lembur kali. Coba kurangi lembur. Gak ada orang kaya karena lembur. 👧 : Ya gimana, namanya juga kerja.  👦 : Belakangan aku sering lihat socmed kamu update terus. Kenapa? Lagi stress ya? 👧 : Mungkin. Tapi aku ngerasa makanku mulai banyak dan dalam 3 minggu naik sekilo. Aneh. 👦 : Nah, berarti kamu stress. Ya namanya juga kerja pasti ada stressnya. Kalau lagi stress, cerita, jangan dipendam. Itu bahaya, nanti kamu mati ! Minimal nanti kamu gila, mau? Coba deh relaksasi. Luangkan waktu buat diri sendiri, baca Al Quran, lakuin hobi, santai gitu.  👧 : Kan udah cuti 2 minggu lalu. Tapi masih aja kayak gitu. 👦 : Atau kebanyakan main hp kali. Main sosmed.  👧 : Kayaknya iya sih. Ser...

Cita-citaku

12.49. Sabda Rindunya Glenn Fredly tengah bergema di dalam kamar berwarna biru saya yang tak terlalu besar. Sesekali saya bersin-bersin karena jarang menyapu atau bisa dibilang jarang membersihkan kamar. Sesekali saya juga menarik cairan yang tak begitu banyak mengalir dalam lubang hidung saya yang besarnya tak seberapa. Saya dari tadi berpikir, kok saya lelah, kok saya lesu, kok rasanya ada yang kurang. Ternyata saya belum makan malam. Pikiran saya memang dari pagi hingga malam tidak fokus, kusut. Makanya, saya mencoba mengurainya lewat tulisan blog saya. Salah satu doa saya dikabulkan Tuhan "Untuk dapat yang lebih baik". Alhamdulillah. Jujur, saya senang sekali sekaligus deg -degan. Ah, nanti saya menceritakannya. Kalau flashback, ketika saya masih kecil, katakanlah waktu SD, cita-cita saya banyak. Entah itu dokter, bahkan sampai astronaut . Melaju sedikit masa SMP, saya lagi gila-gilanya dengan komputer dan internet. Dulu saya pikir, jadi operator warnet...

Ketika Basa Basi Dilagukan

Sudah hampir seminggu Ramadhan datang menghampiri umat Islam di bumi. Sudah berapa yang batal? yang jelas lebih dari satu.  Bulan puasa tahun ini saya menghabiskan nya di jalan. Semoga saya tak tua di jalan. Belakangan saya sering melihat sesuatu yang memang dari dulu kurang saya sukai. Basa-basi dilagukan dan puji-pujian diutarakan. Ketika saya berada di dalam situasi ini, dalam hati saya berucap "Cepatlah ini berlalu..". Jujur, saya tak betah dengan ramah temeh seperti ini. Mungkin saya belum mengerti siklus hidup dan mencari makan. Mungkin juga saya salah menanggapi arti mimik muka orang-orang ini. Entahlah, saya merasa terkukung dalam kepalsuan saat itu. Seseorang yang umurnya 15 tahun lebih tua dari saya berkata "Kalau enggak begitu, enggak dapat duit, enggak dapat relasi, mati dimakan cacing,". Entahlah, mungkin aturan mencari makan seperti itu. Orang-orang yang terlihat apa adanya akan lebih tertinggal.Mungkin. Entahlah saya masih belum paham dengan hal se...

Pusing

Saat ini ada satu hal yang membuat saya selalu berpikir. Saya punya banyak rencana tapi tak bisa mengeksekusinya dengan baik. Semua menjadi wacana. Saya sadar, apa yang saya rencanakan tersebut, jika saya bersungguh-sungguh saya bisa melakukan. Hanya saja, usaha saya untuk melakukannya nihil atau setengah-setengah. Beberapa hari belakangan, semua rencana itu bermunculan di kepala saya. Apakah saya bisa? Kapan akan saya lakukan? apakah saya mampu? Apakah ini benar-benar di hati saya? apakah apakah dan apakah selanjutnya sampai tak putus hadir dikepala saya yang tak seberapa ini, sampai-sampai saya susah untuk tidur. Banyak orang yang meyakinkan saya kalau saya bisa, tapi, saya sendiri belum yakin dengan apa yang dikatakan orang-orang ini. Saya takut gagal. Takut mengambil resiko, takut sekali. Sampai-sampaj sekarang saya kehabisan kata-kata...

Tentang Beasiswa

Memang sejak semester lima saya berpikir untuk sekolah lagi setelah lulus S-1. Mengapa? entahlah. Waktu itu saya mulai tertarik dengan yang namanya sosiologi. Saya mulai baca-baca bukunya dengan serius, berbicara manusia yang sudah terlalu mainstream bersama teman-teman saya di labsos saat kuliah dulu adalah hal yang menyenangkan. Mendapatkan beasiswa itu adalah hal yang menyenangkan, tetapi juga setiap semester dipusingkan dengan target IP yang bikin saya sempat panik kalau saja IP saya tak lebih dari 3.25. Tapi Alhamdulillah sampai lulus bahkan beasiswa saya untuk satu semester saya buaaaaang, hahahahaha. Maaf bukannya sombong, tapi mungkin sedikit pamer, sesekali, biar orang pada dengki. Sederhana. Setelah lulus, saya sempat mencoba apply beasiswa S-2, tetapi gagal, setelah melihat skor toeflnya. Skor toefl saya masih belum mencukupi. Saya ingin bercerita sedikit tentang seorang temannya teman saya, ternyata saya juga kenal karena dia anak murid guru les saya dulu, Ibu Herlina. M...

Larutnya kehidupan ke Dalam Media Sosial

Obrolan ini tidak sengaja muncul ketika saya dan teman saya membicarakan tentang media sosial yang sudah membuat kami agak "gila". Sejak ada media sosial, kita bisa dikatakan sebagai generasi menunduk, karena kita, selalu menunduk, maksud saya disini, dizaman ini, kita tidak dapat lepas dari yang namanya smartphone atau alat komunikasi modern yang kita miliki. Ditambah dengan adanya aplikasi media sosial seperti facebook , twitter , path dan yang lainnya dimana sekarang sedang ramai dikonsumsi dan membuat kehidupan kita larut ke dalam media sosial. Media sosia l awalnya di ciptakan untuk mempermudah kita untuk berkomunikasi, ternyata memiliki banyak dampak. Media sosial semacam kehidupan kedua setelah dunia nyata, apa yang kita rasakan, kita tulis dan kita bagi di media sosial. Seolah-olah tidak ada yang dapat kita ajak untuk berbagi di kehidupan nyata kita, dan setelah kita membuat status di akun media sosial milik kita, entah itu Facebook,Twitter atau path, banyak orang (...

Hutan Taman Nasional Tesso Nilo

 Ketika bongkar-bongkar file video, saya menemukan video diatas. Satu kata "berkesan". Ada yang menarik dari sebuah perjalanan dan mendatangi sebuah tempat dengan nama yang sebelumnya tidak pernah kita tahu, kita dengar,kita baca. Pertama, sebagai makhluk, manusia senantiasa ingin menjadi berbeda meskipun dalam kenyataannya masih ada persamaan. Kedua, perasaan pada akhirnya memberikan gairah yang lebih membebaskan diri dari kehidupan yang lurus-lurus saja.  Ada yang lebih dalam dari itu. Tahun lalu saya mendatangi sebuah tempat bernama   Hutan Taman Nasional Tesso Nilo , selain untuk kepentingan kuliah, saya juga ingin melakukan wisata yang biasanya saya sebut perjalanan yang sangat singkat untuk meringkankan pikiran yang berbau akademis. Sebuah lokasi dalam peta yang terletak di Provinsi Riau , terbentang diempat kabupaten yaitu Pelalawan , Indragiri Hulu , Kuantan Singingi dan Kampar . Hutan Taman Nasional Tesso Nilo menurut dosen saya adalah salah sat...

Berusaha dan Beribadah

Banyak diantara manusia yang telah berusaha sekeras mungkin untuk mencapai kesuksesan, terutama mendapatkan materi yang berlebih. Ia selalu berusaha sekuat tenaga dan pikiran, tetapi masih memiliki kehidupan yang tidak diharapkannya. Sekeras apapun mereka berusaha, mereka tidak mendapatkannya. Melihat hal ini saya teringat Max Weber dengan yang ditulisnya berjudul Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme. Saya tidak akan menuliskan teorinya secara gamblang, saya tidak pandai berteori, menjelaskan dengan sempurna, teori ini tentang semangat bekerja, agama dan surga. Koreksi jika saya salah. Teringat Weber, saya berpikir bahwa jika kita melakukan sesuatu, apapun, kita harus menganggapnya ibadah, tujuannya untuk ibadah, bekerja untuk ibadah, mungkin dengan itu kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Mungkin itu di dunia atau di dunia lain kelak. Mungkin.

KKN \ Kualitatif

Hari ini saya lelah sekali, mungkin saya kekurangan waktu tidur. Sejak KKN tahun lalu saya sering kekurangan waktu tidur, ada saja hal yang saya lakukan ketika waktu tidur datang. Saya ingat pada suatu malam, bersama abang saya membicarakan KKN kami masing-masing di pedalaman Riau. Abang saya melaksanakan KKN tahun 1997 atau 1998 saya lupa, sedangkan saya tahun 2013. Kabupaten yang sama cuma tempatnya saja yang berbeda. Tentu saja ceritanya juga berbeda karena saya dan abang saya hidup di zaman yang sedikit berbeda. Tapi yang sama adalah tipe KKN kami. Malam itu kami sepakat menamai KKN kami adalah tipe kualitatif, kebetulan jurusan kuliah dan almamater   kami sama. Tapi bagi saya pribadi KKN ini adalah slow travelling juga, karena diam di suatu tempat untuk waktu yang relatif lama dibanding hanya sekedar numpang pipis. Saya   punya banyak waktu untuk menyelami kehidupan masyarakat di sana, mengerti kebudayaannya, dan merasakan hal-hal yang tak bisa didap...

Iya, Saya Anak Sosiologi, Apa?Apa?

Saya sedang menikmati masa liburan panjang yang tak tahu kapan akan berakhir (baca : nganggur,ijazahpun belum ditangan). Beberapa panggilan kerja juga sudah ada, tetapi ada yang saya tolak karena masalah izin. Banyaknya sih tidak lulus. Ada hal yang membuat saya sedih, sedih karena ilmu pengetahuan itu ada yang memandang sebelah mata,khususnya ilmu yang saya pelajari saat kuliah, sosiologi.   Ada yang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan itu tidak bagus, susah cari kerja, prospek kedepan tidak jelas. Pada dasarnya semua ilmu itu ada gunanya, ada tempatnya.  Saya banyak belajar dari sosiologi (selain jurusan kuliah saya tentunya), saya jadi bisa tahu masalah sosial, mengapa seperti itu, latar belakangnya apa, masyarakat itu bagaimana, bla,bla,bla. Di sosiologi bisa membahas isu apa saja, yang sensitif juga bisa dibahas, seperti agama dan penyimpangan.Di sosiologi saya jadi tahu tentang kemanusiaan, lebih peka terhadap “ada yang tidak beres” di masyarakat. Walaup...