Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kacau

Badminton, Nostalgia '90an, dan Iqbaal Ramadhan: Sebuah Perjalanan dari Kegelisahan Menuju Kepuasan Hati

Bored, down, and feeling like life's a hot mess?   Salah satu cara kita keluar dari kondisi mental yang sedang down adalah mencari hal-hal baru yang membuat kita senang. Sejak 2021, saya menggunakan cara ini supaya menjadi selalu waras. It's the chaotic year of 2021, and the darn pandemic has got everyone going bonkers, including yours truly. With lockdowns keeping us cooped up, life started off all hunky-dory, but soon enough, it became as dull as dishwater.  Kemudian mulai berpikir untuk mencari formula yang tepat untuk mengusir semua perasaan dan pikiran yang kacau ini. Secara tidak sengaja, saat itu saya sedang isolasi mandiri karena ada kontak dengan rekan kerja yang terjangkit virus ( thanks to a brush with the Voldemort virus – shh, don't mention its name ) ini, saya menonton Olimpiade badminton. Ceritanya ada di sini sebelumnya. Sejak itu, saya menjadi aktif bermain badminton hingga sekarang. Di tempat kerja, ada turnamen antar karyawan, saya pun bisa meraih runner ...

Ketika Corona Buat Kita Jadi Nothing

Virus Korona Corona Virus COVID-19 Berasal dari China, Wuhan Kemudian menyebar ke dunia berbagai belahan Korban mulai banyak berjatuhan Banyak orang mengalami kerugian Apakah ini hukuman? Corona beri kita secercah harapan Memberi kita alasan Untuk hidup setidaknya satu siang kedepan Tapi kita berdoa saja harusnya kita hidup ratusan bulan ke depan Kita mulai kerja dirumah Karena virus ini tidak ramah Sudah menjadi wabah Kita harus tabah Corona ini musuh tak terlihat Sekarang kita hanya bisa jaga diri agar selamat Jangan nongkrong di berbagai tempat Berhenti keluar rumah jika tidak perlu amat

PUASA SOCIAL MEDIA

Perbincangan antara dua manusia : 👧 : Aku kok ngerasa susah fokus, susah tidur, sering cemas, ya? 👦 : Lha? kok bisa? Emang lagi banyak kerjaan? 👧 : Engga sibuk-sibuk amat kok. Kenapa ya? apa harus ke rumah sakit? tapi aku gak sakit apa-apa. 👦 : hhhmmm. Atau keseringan lembur kali. Coba kurangi lembur. Gak ada orang kaya karena lembur. 👧 : Ya gimana, namanya juga kerja.  👦 : Belakangan aku sering lihat socmed kamu update terus. Kenapa? Lagi stress ya? 👧 : Mungkin. Tapi aku ngerasa makanku mulai banyak dan dalam 3 minggu naik sekilo. Aneh. 👦 : Nah, berarti kamu stress. Ya namanya juga kerja pasti ada stressnya. Kalau lagi stress, cerita, jangan dipendam. Itu bahaya, nanti kamu mati ! Minimal nanti kamu gila, mau? Coba deh relaksasi. Luangkan waktu buat diri sendiri, baca Al Quran, lakuin hobi, santai gitu.  👧 : Kan udah cuti 2 minggu lalu. Tapi masih aja kayak gitu. 👦 : Atau kebanyakan main hp kali. Main sosmed.  👧 : Kayaknya iya sih. Ser...

Internet Addict

Sudah lama tidak menulis di blog ini. Belakangan kebiasaan lama seperti membaca buku dan menulis di blog jarang sekali saya laksanakan. Hasrat untuk melakukan kedua hal tersebut semacam pergi dari jiwa saya. Padahal, banyak buku yang belum saya selesaikan, diantaranya Kafka on The Shore, IQ84- nya Haruki Murakami, Antalogi Rasa- Ika Natasa, dan Ubur-ubur Lembur- Raditya Dika dan ada beberapa buku dari Desi Anwar juga belum selesai. Bahkan, beberapa buku tersebut saya lupa meletakkan dimana. Kacau sekali. Well, dua tahun belakangan tidak ada hal-hal baru yang saya lakukan. Malahan, saya seperti menjadi internet addict. Sekarang saya tidak bisa hidup tanpa smartphone. Tak ada signal internet kadang membuat saya cemas dan senang (you know what I mean). Waktu saya habis akan internet. Melihat pesan di Grup Whatsapp yang terkadang tak penting, tak pula saya merespon, melihat insta-story rekan-rekan terkasih, nonton konser di youtube. Saya merasa berlebihan menggunakan internet, say...

Racauan Akhir Tahun

Wuuuuuuz. 2017 terasa begitu cepat. Sampai saya tak menyadarinya. Berjalan begitu saja. 2017. Tahun pertama tanpa kedua orangtua saya. 9 tahun tanpa Ibu, 1 setengah tahun tanpa Abah. Beliau ini seperti injeksi penyemangat saya. Ibu saya misalnya, disiplin dan ontime. Selalu ada target dalam mengerjakan sesuatu dan pastinya jika mencapai target, selalu ada apresiasi. Selalu menyediakan yang saya butuhkan, bahkan disaat saya tidak meminta. Bagi beliau, liburan itu perlu untuk meregangkan saraf-saraf yang keriting. Gunung dan sawah adalah destinasi favoritnya. Krisdayanti adalah penyanyi favorit beliau. Selalu menonton Krisdayanti di televisi tanpa melewatkannya sedikitpun. Jantung melemahkan hari-hari beliau yang selalu bersemangat. Bolak-balik rumah sakit jadi rutinitas selama 6 bulan hingga akhirnya beliau menyerah ketika subuh 6 Januari 2007. Saya sempat down setelah kepergian beliau. Waktu itu 2 bulan menjelang UN saya tidak fokus belajar dan hanya bermain game. Kemudia...

Stress ! Go Out !

Beberapa hari belakangan, saya sedang kondisi dengan mood yang tidak baik alias stres. Mungkin saja saya sedang butuh liburan atau hiburan yang tidak biasa, akhirnya membuat bahagia. Banyak hal yang diluar kendali saya. Entah syndrome apa namanya. Untuk mengusirnya, saya mencoba beberapa formula, diantaranya : 1.  Membersihkan Kamar Memberishkan lemari pakaian saya yang tidak terlalu berantakan. Saya melakukan hal itu karena saya ingin lebih rapi saja, tidak lebih. Saya melipat pakaian saya serapi mungkin dan menyusun sesuai dengan item-itemnya Kemeja dengan kemeja, kaos dengan kaos, celama dengan celana, pakaian dalam dengan pakaian dalam bercampur dengan kaos kaki sapu tangan. Satu yang yang membuat saya senang baru-baru ini adalah mengepel lantai. Yap. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya mengepel lantai. hahahahaha. Lantai kamar saya yang sudah bersih saya pel lagi agar wangi dan lantai kamar menjadi bercahaya. hehehe. Tidak lupa saya jugamembe...

Biasanya

Tidak bisa tidur. Sudah pukul 01.42 dinihari. Rumah rasanya beda. Beda banget.Setiap pulang kerumah, selalu emosional, ada yang hilang. Masih gak percaya. Biasanya Abah selalu telpon saya saat perjalan puang dari Pangkalan Kerinci ke Pekanbaru. Setiap Sabtu siang, suara beliau selalu terdengar diujung telepon  "Dijemput dimana, nak?". Sekarang sudah tidak ada lagi. Setiap saya masuk rumah biasanya dari jendela pasti melihat Abah sedang nonton. Sekarang pun tv jarang ada yang nonton. Biasanya juga kita setiap weekend minum kopi di boffet abang dan makan nasi goreng di dekat Djuanda . Sekarang itu itu sudah jadi kenangan dalam pikiran saya. Di mess, biasanya setiap pagi Abah selalu telpon membangunkan saya. "Bangun lagi, jangan tidur lagi, jangan lupa sholat". Rasanya hidup ini komplit. Setelah Abah tidak ada, saya seperti kehilangan, kehilangan tujuan saya melakukan hal ini dan itu untuk siapa, dunia seperti mengecil dan  menghimpit saya. Sampai saya su...

RASAKANLAH ASAP

Kualitas udara berbahaya di papan ISPU kota Pekanbaru. Sudah seminggu lebih kualitas udara Pekanbaru tidak sehat, bahkan sekarang berbahaya. Angka penderita ISPA sudah mencapai puluhan ribu, data terakhir dinas kesehatan Riau mengatakan sudah 12.262 warga Riau terkena Ispa, dan Pekanbaru menjadi penderita ISPA teratas, sejak 29 Juni hingga 6 September 2015 mencapai angka 2160. Mau kemana kita mengungsi? Mau kemana? Kalau yang punya duit biza keluar kota, kalau kere? Rasekan lah kalian warga Riau. Bahkan memyemprotkan parfum ke baju, sudah bau asap. Sudah dipadamkan, kemudian muncul lagi, dipadamkan muncul lagi. Semuanya rugi, yang tidak rugi pembakar lahan. Siapa yang di salahkan? Saya mengatakan banyak pihak. Saat ini memang banyak yang menyalahkan pemerintah, itu tidak salah, silahkan lanjutkan, buat sampai media asing memberitakan. Postinglah sepuasnya, kawan, tulis keluh kesahmu di media sosial dengan hastag #18TAHUNDENGANASAP . Karena sebagai warga kita berhak mendapatkan ud...

PALSU

Aku merasa hidupku terasa palsu sekarang. Aku menipu diri sendiri. Apa yang aku kerjakan adalah sesuatu yang takku sukai. Berbasa basi dengan orang lain, berpura-pura tidak terjadi apa-apa, merecoki negara (pemerintah), menerima telpon dari nomor yang tak dikenal, atau berpura-pura tertarik dengan suatu topik. Atau bertemu orang-orang yang bertopeng baik. Ada lagi obrolan yang sedikit "kasar" atau hal-hal yang kurang bagus sering aku dengarkan. Hal-hal yang tak lazim dibicarakan. Hampir setahun ini, aku menghabiskan waktu di luar rumah. Menulis disuatu tempat sampai malam. Dulunya aku tak seperti ini, aku hanya sesekali pergi ketempat ramai, itupun kalau diajak temanku, tapi sekarang, hampir setiap hari. Saat ini aku merasa dimanfaatkan beberapa orang, bukan drama. Ketika memberi yang baik, malah mendapatkan yang kekecewan. Padahal hidup harua seimbang, soalnya "kita sama-sama cari duit". Aku punya hasrat untuk keluar dari suasana seperti ini, tetapi aku ragu, ...

PIKNIK

Saat ini saya tidak tahu apa yang akan saya tulis. Terlalu banyak hal-hal yang saling bertabrakan dalam pikiran saya. Bahkan saya sulit untuk mengurainya satu persatu. Hal-hal tersebut seperti rantai makanan yang selalu berkesinambungan dalam hidup. Ah, sial. Sekarang John Lennon sedang mendendangkan Blackbird karya Si sang puitis Paul McCartney The Beatles . Lagunya seperti mengajak saya untuk semangat. Saya seperti diajak untuk mengambil hal positif ditengah situasi yang negatif.  The Beatles / Google.com Saat mendengarkan lagu ini, saya  seperti berada di dalam kereta, pergi mengasingkan diri ke suatu tempat. Sambil melihat pohon yang hijau, saya melamum, memikirkan hal ringan. Seperti yang saya lakukan tahun lalu, ke tempat teman baik saya dan pergi ke tempat tinggi, merasakan udara segar lalu buang kentut di sana. Atau dua tahun lalu, saat perjalanan ke Bogor, tapi ditengah jalan saya dibunuh ganasnya oleh kemacetan Jakarta. Saya ingat, ketika Adhitia ...

Ketika Menulis Puisi Sapardi

Bulan ini saya sempat menulis penggalan puisi populer karya Sapardi tentang hujan di bulan Juni . " Tak ada yang lebih tabah dari hujan di bulan Juni, tapi hujan di bulan Agustus juga tak kalah tabah..." Saat itu saya hanya menulis untuk lucu-lucuan saja. Dan ternyata saat ini saya merasakannya. Belum sampai seminggu. Almost everyday, i hear dirty words. Tumbuang, demon, pantek, stupid, etc.The first words ever directed to me, directly, saya masih ingat itu. Seriously, kata-kata itu tak terdengar baik untuk saya yang hidup dengan lurus-lurus saja, biasa-biasa saja. Semakin lama saya kehilangan semangat, semakin lama semakin malas. Saya sadar, It's real world. Saya sadar, saya punya kemampuan yang tak seberapa dalam semua hal. Saya juga sadar sering melakukan kesalahan. Tapi apa yang saya dengar diluar pikiran saya. Ya, memang. Kalau kata Mario Teguh , Hidup itu tak seperti yang kamu mau, katanya. Saya sadar tidak semua orang yang saya temui berperil...

I Will Stay

Sedih. Saya berpikir apa yang sudah saya lakukan di masa lalu, apa yang sudah saya tinggalkan. Kesalahan saya di masa lalu. Banyak hal yang ingin ditumpahkan, banyak rasanya ingin diceritakan. Tapi sangat susah merangkai kata-kata yang akan dikeluarkan dari mulut. Saya terkadang kesal. Hal itu tidak bisa keluar. Jujur, terkadang saya merasa kesepian, butuh teman untuk bercerita hal-hal yang serius, remeh temeh, hal-hal yang sedikit gila. Jujur, saya sekarang sedang tidak bersemangat untuk melakukan apa yang setiap hari menjadi rutinitas saya. Saya seperti dibunuh oleh rutinitas. Tapi saya harus melanjutkannya. Jujur, sekarang saya tak begitu bahagia. Seperti ditertawakan semesta dan semesta berkata, apa yang kamu lakukan sekarang? Apa itu tujuanmu? Jujur, saya sekarang kehilangan semangat. Butuh injeksi tapi tak tahu formula apa yang saya butuhkan. Jujur, saya rindu membaca Coelho, Murakami, dan bacaan yang buat saya seperti hidup kembali. Sambil mendengar playlist ringan. Sep...

Dari Coldplay Hingga Norwegian Wood

Kembali saya ingin menulis di blog saya yang tak seberapa ini. Saat ini saya sedang mendengarkan fix you nya Coldplay . Sudah lama saya tak mendengarkan band asal Inggris ini. Sebelum tidur yang saya dengarkan Ed Sheeran , The beatles , Glenn Fredly , dan dia haa. HAHAHAHAHAHAAA. Coldplay ini lagu-lagunya menenangkan. Mereka menyuguhkan musik yang easy listening, kalau nyanyi itu gak mesti teriak-teriak. Saya paling suka dengan The Scientist . Entah mengapa, merasuki jiwa. Mari tinggalkan coldplay, saya ingin bercerita tentang novel yang baru saya baca. Novel yang sudah lama saya ingin baca, Norwegian Wood karya penulis Jepang , Haruki Murakami . Judulnya sama dengan lagu The Beatles yang Norwegian Wood. Bagi saya, ceritanya agak sedikit vulgar , tapi cara Murakami menuliskannya keren abis. Ia menulis dengan detail. Tokoh yang biasa saja tapi apa yang dialami tokoh tersebut luar biasa. Sekali lagi, ceritanya sedikit vulgar. Ketika saya ke Gramedia , saya awalnya ingi...

Rutinitas

Beberapa hari belakangan saya merasa tak bahagia, merasa kehilangan semangat, susah konsentrasi. Kegiatan beberapa bulan ini mungkin membuat saya bosan. Rutinitas ini mulai membuat isi kepala runyam, seperti terserang dementor dalam film Harry Potter. Mesin semangat saya sepertinya sedang turun. Saya sudah berusaha membuangnya, saya sudah pergi menonton sebuah film, bernyanyi sampai kehabisan tenaga di ruang karaoke bersama teman saya, pergi sendirian ke suatu tempat ramai. Tetapi semua itu tak ampuh untuk mengembalikan semangat saya. Kadang saya pikir, saya harus melakukan sesuatu yang baru. Tetapi untuk saat ini saya belum bisa, saya belum mampu. Saya ingin sekolah lagi, itu saja. Saya rindu membahas manusia yang sekarang sudah terlalu mainstream, termasuk saya juga di dalam lingkaran itu, terkadang. Saya rindu perjalanan. Rindu ke tempat asing, rindu mendengar aksen yang berbeda, bahasa yang berbeda, rindu udara segar, rindu melarikan diri sejenak. Sebagai manusia, saya mengalam...

Aku Ingin Pulang

Jam kantor sudah menunjukkan 10.55. Dimana di jalan sudah sepi. Volume kendaraan sudah berkurang. Saya masih di kantor untuk mmelanjutkan piket rutin yang entah kapan berakhir, setiap hari. Suasana kantor hari ini sangat sepi, beberapa dari redaktur libur hari ini. Ditengah kegiiatan piket yang membosankan ini, saya hanya ingin mengatakan Aku Ingin Pulang, memeluk guling dengan khusyuk.

Jaman Apa Ini

Beberapa hari berlalu dengan kurang menyenangkan, kurang mengenakkan. Saya masih dalam fase-fase mencari, terus mencari dan mencari apa-apa yang dituntut. Dari mencari, sebagian ada hasil, sebagian tidak. Saya hanya saja menganggap bahwa saya mendapatkan hal-hal yang tidak adil. Merasa sudah berlari tetapi kenyataannya masih lari ditempat. Di luar sana dituntut untuk menjadi macam-macam, bekerja, sukses, kaya, mapan, punya keluarga yang sakinah, membesarkan anak-anak soleh, membeli mobil (kalau bisa dua), liburan ke luar negeri, dan mengikuti perkembangan jaman beserta gadget-gadgetnya. Semua itu melahirkan pusing di kepala tentang harus menjadi ini dan itu, baiknya punya abc sampai xyz. Dan di luar sana, diharus mempunyai mimpi-mimpi besar raksasa, mewujudkan dengan pantang menyerah seperti Oprah. Pokoknya kita harus punya mimpi besar, seperti tak ada tempat untuk orang yang tak punya ambisi besar. Sampai saya bertanya-tanya sebenarnya jaman apa yang sedang saya hidupi ini.

Beribadah

Entah apa yang saya pikirkan sekarang sehingga saya membuka blog saya untuk menulis sesuatu, apapun. Saya sedang dalam kondisi sedang tidak dekat dengan Tuhan, tidak seperti apa yang dulu saya lakukan. Saya menjadi sering abai dengan beribadah. Sebagai muslim, saya sering meninggalkan Sholat dan mengaji. Kebanyakan manusia, termasuk saya, sering menyalahkan setan dalam hal ini, setan terlalu menggoda saya.  Saya begitu malas untuk mengerjakan kewajiban saya sebagai muslim, padahal saya tahu sholat itu tiang agama, pondasi dari segala amal ibadah saya di dunia, tetapi saya masih tidak melakukannya. Apa saya tidak takut masuk neraka? Saya masih takut masuk neraka. Saya masih ingat perkataan seseorang kalau sholat itu melindungi kita dari perbuatan keji dan munkar, ritual untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Tetapi saya merasa sangat malas untuk melakukannya akhir-akhir ini. Tetapi saya sering membaca buku agama, mendengar ceramah, berdzikir. Tetapi untuk sholat saya merasa sa...

Ini - Itu - Mereka - Kita

Kali ini saya merasa dalam keadaan yang kurang beruntung... dalam segi hal pekerjaan. Sebutlah saya sudah menganggur sejak februari 2014 ini. Beberapa pekerjaan ada yang menolak dan ada yang menolak saya. Saya ditolak mungkin tidak sesuai dengan kualifikasi perusahaan tersebut, dan yang saya tolak karena bekerja di luar kota. Tapi Alhamdulillah beberapa rupiah walaupun tidak banyak, masih mengalir ke dompet saya. Memang, saya tidak diberi izin oleh keluarga saya untuk keluar kota, karena berbagai macam pertimbangan. Saya sering dibilang bodoh atau suka buang-buang kesempatan, tapi tidak itu yang saya pikir, saya tidak ingin bekerja yang tidak di beri izin oleh Bapak saya, karena izin orangtua itu sangat berarti untuk saya, ya terserah buat orang-orang yang selalu bilang saya buang-buang kesempatan. Setidaknya saya tidak membuang-buang hari-hari saya dengan Bapak saya, saya bisa melihatnya setiap hari di usia tua beliau, bertemu beliau setiap hari atau pergi ke suatu tempat b...

Kesal

Kadang hidup selalu dicecoki oleh pertanyaan-pertanyaan dan kata-kata yang menyebalkan yang kadang kita tidak tahu jawabannya.   Mereka yang berada dalam keadaan beruntung, selalu melemparkan pertanyaan yang sama ketika mereka bertemu dengan orang yang kurang beruntung. Entah apa maksudnya, jikalau ia peduli, itu baik, kalau ingin pamer, mungkin perasaan yang bernama kesal dan iri mulai muncul. Entah mengapa perasaan negatif belakangan ini selalu mengahampiri, saya merasa ada yang salah pada diri sendiri belakangan ini. Mudah sekali merasa kesal dan sedih. Berbeda dengan diri yang dulu, melontarkan kata “peduli amat” setiap pertanyaan yang menyebalkan menghampiri, melontarkan tanpa memikirkannya, tanpa ada rasa beban. Entah mungkin banyak berpikir akan hal-hal akan dilakukan sekarang, menjadi apa di masa depan, cemas akan masa depan.  Saya teringat akan ucapan kakak saya, “sabar aja, semua itu akan datang, tapi kita tidak tahu kapan, jangan berhenti berusaha...