Memasuki usia baru, saya sudah berencana menghadiahi diri. Bukan sepatu, motor baru, bukan mobil, bukan rumah atau lainnya.
Di tahun ini, saya pun menghadiahi diri dengan sesuatu yang berbeda. Bagi sebagian orang, di usia tertentu, mereka sudah merasa cukup dan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Bagi saya, apalagi yang perlu dipikirkan setelah kebutuhan dasar? Masih banyak sih, tetapi belum butuh juga.
Lantas apa?
Pada April 2022 kemarin, saya merenung. Kayaknya saya harus bikin usaha sendiri. Tapi apa ya. Saya berdiskusi dengan kakak saya yang telah duluan menenggelamkan diri di bidang transportasi. Dia menyarankan untuk membuka bisnis transportasi. Saya pun harus mempresentasikan business plannya ke kakak.
Oke. Saya buat!
Namun, saya tidak hanya membuat izin untuk bisnis transportasi, tetapi juga logistics, advertising dan makanan. Yeap. Saya paling tertarik dengan logistics sih, tetapi ya pelan-pelan dululah, sambil berjalan kumpulin modal yang lebih gede.
Pembuatan izin ini sampai membuat saya pasrah karena lama banget. Mulai dari namanya yang harus available ke sistem pemerintah, dokumen-dokumen yang diperlukan.
Sampe bilang "Ya sudah yang terjadi-terjadilah".
Akhirnya, bulan lalu, izinnya sudah keluar!!!!!
I'm really happy about this.
Akhirnya nama perusahaan yang agak aneh, lebih mirip toko bangunan.
Hokkie Jaya Abadi.
Tag linennya: We Keep It Hokkie
Kenapa Hokkie?
Sebenarnya nama tersebut terlahir setelah pasrah dengan nama-nama yang saya ajukan selalu ditolak oleh sistem pemerintah. Jadi hanya berpikir, mungkin nama itu tidak hoki. Akhirnya tercetuskan Hokkie. Jaya? Abadi? Biar Hokkie berjaya dan terus abadi sampai generasi-generasi berikutnya. Jadi, niat saya seperti menanam pohon yang buahnya bisa dirasakan oleh orang-orang sekitar.
Amiin.
Untuk sub-sub bisnisnya diberi nama:
- Hokkie Trans untuk transportasi dan logistics.
- Hokkie Food untuk makanan
Untuk makanan sih saya masih mikir mau jualan apa. Tapi yang penting izinnya dulu sudah ada. Pengen buka kedai kopi biasa, tapi murah dan cocok untuk nongkrong bapak-bapak.
Sementara keluarga saya yang atur dulu karena saya masih mau berkarir sebagai karyawan. Saya masih mau mencapai kemenangan-kemenangan kecil sammpai kemenangan besar hingga usia 50. Masih mau menjadi ibu manager dan ibu direktur di perusahaan besar. (Ibuku tolong Amiinkan dari sana ya).
Caranya? Kerja yang baik, networking yang luas, banyak belajar dan banyak berdoa.
Semoga Yang Punya Hidup selalu melancarkan niat baik yang kita punya.
#rere30Milestone.
Comments
Post a Comment