Skip to main content

Lakukan Ini Setiap Hari Bersama Pacar

Kata cinta mungkin muncul di benak saat ini. Kegembiraan, harapan, kepercayaan dan keamanan. Terkadang kesedihan dan kekecewaan juga muncul diantara itu. Mungkin tidak ada kamus yang bisa membuat kita terhubung daripada kata cinta.

Kita pun gak pernah diajarin bagaimana cara mencintai. Membangun persahabatan, pacaran, menikah, punya anak. Dengan harapan kita semua tahu bagaimana mencintai. Tapi, pada kenyataannya kita sering menyakiti dan gak menghormati orang yang kita cintai, seperti menyalahkan teman yang menghabiskan waktu kita, membaca pesan Whatsapp pacar atau mempermalukan seseorang di depan umum. Mungkin kita berada hubungan yang sehat atau gak sehat. Ya, benar, itu merupakan bagian dari menjadi manusia.

Hampir semua orang memulai suatu hubungan dengan perasaan yang menyenangkan dan menggembirakan. Kasih sayang dan emosi. Biasanya setiap hubungan yang baru membuat kita sering menghabiskan waktu bersama, mudah melewatkan banyak hal. Diri merasa sangat beruntung, seperti ketimpa duit Rp 1 M. Mengucapkan kata I love you lebih cepat, sering chattingan, sering telponan. Bahkan kita gak sabar ketika dia merespon dengan lambat.

Apakah kita merasa terkekang? Apakah kamu merasa hidupmu jauh dari keluarga, teman, atau sahabatmu karena hubunganmu dengan pacar? Berarti kamu Bucin.

Mungkin dari semua ini kita belajar bahwa bukanlah bagaimana suatu hubungan dimulai, melainkan bagaimana ia berkembang. Awal hubungan baru, please perhatikan perasaan kita. Apakah kita terlalu cepat suka, terlalu cepat mencintai? Apakah kita memiliki ruang untuk bernapas? 

Pada suatu masa, kita pernah cemburu. Tapi, ada yang kadar cemburuannya ektrim. Pacar kita menjadi lebih penuntut, harus mengabari kita dengan siapa sepanjang waktu, mengikuti kita kemana saja, offline maupun online. Posesif dan gak percayaan !  Kamu dituduh menggoda orang lain, selingkuh dan menolak penjelasan kita ketika kita memberi tahu mereka kalau mereka gak perlu khawatir. Harusnya gak gini sih.

Dalam hubungan yang tidak sehat, kata-kata digunakan sebagai senjata. Obrolan yang dulunya menyenangkan, ringan, berubah menjadi kejam dan memalukan. Pertengkaran yang penuh air mata dan bikin frustasi, kata-kata makian dan menyakitkan setelah itu diikuti permintaan maaf dan janji bahwa itu tidak terulang lagi. Pada titik ini kadang kita seperti berada di roller coaster sehingga kita tidak menyadari betapa gak sehat dan berbahayanya hubungan itu.

Kalau teman saya bilang “Semua itu bisa diubah, asal keduanya mau berubah”. Caranya dengan berkomunikasi dengan baik, terbuka, saling menghormati, sabar dan itu bisa kita lakukan setiap hari.
 

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Sekilas Sosiologi Kesehatan

Sosiolog belajar semuanya, termasuk tentang kesehatan. Tapi tentu dalam kacamata sosial. SAKIT dalam definisi medis adalah adanya gangguan secara biologis terhadap tubuh. Sedangkan secara sosiologis, sakit itu ketika kamu gak bisa jalanin peran dan fungsi secara optimal di masyarakat. Penyakit sekarang lebih bersifat degeneratif. Penyakit muncul karena kurangnya kesadaran akan pola hidup sehat (terbukti pada penelitian kami, sosiologi angkatan 2010 di Siak pada Juni 2012). Lima faktor gaya hidup yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas di Indonesia, seperti perilaku merokok, perilaku seks, pola makan, okupasi, dan yang terakhir mobilitas. Ada beberapa istilah dalam sosiologi kesehatan. Iatrogenesis Klinis. Penyakit klinis yang muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya ketika jarum ketinggalan di ketiak pasien saat operasi.  Iatrogenesis Sosial. Penyakit sosial muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya pasien hilang dirumah sakit.  Medikalis...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...