Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2020

Kobe, Media Sosial dan Sosiologi

2020 ngapain?  Yap. Pagi-pagi ada kabar duka, Kobe Bryant dan anaknya Gigi tewas dalam kecelakaan helikopter. 😭 Oke saya gak mau bahas ini. Terlalu sedih. 2020? Lagi seneng ngulik media sosial nih, dari trend sampe kenapa banyak gen z ninggalin instagram, lalu kok story intagram isinya TikTok? Masih ingat Bowo anak TikTok? Apa sih goyang-goyang gitu? Alay. Tapi sekarang, banyak dari kita punya TikTok. Generasi Z sekarang kayaknya udah pada pake TikTok. Menurut saya, dulu aplikasi ini buat goyang, tapi setelah saya download, ternyata ada hal yang bermanfat, tergantung kita pilih interest kita apa. Kalau saya comedy dan science. Jadi gak banyak muncul orang goyang jari atau joget-joget. TikTok sendiri nampilin kesenangan dan kreatifitas. Anak generasi z udah pindah dari instagram aesthetic ke TikTok, apa mereka bosan? Oh ya, TikTok gak ada orang tua. Jadi seru. 2020 ngapain? Ngulik-ngulik di google kenapa sih orang-orang pada ribut " Instagram ...

Usai di Sini

Saya bahkan gak terlalu menyukai lagu Raisa. Tapi setelah didengerin lagu Usai Sudah-nya Raisa. Dalam sekali makna lagu ini, liriknya bikin galau sekali.  Lagu ini menceritakan sesuatu. Manusiawilah untuk memperjuangkan sesuatu. Kadang juga harus berani juga, bijaksana untuk tahu batasnya, kita mengusahakan sesuatu dan memaksakan sesuatu. Kalau memaksakan sesuatu itu, kadang harus step back melihat dan berani bilang kalau kita saling menyakiti. Yang indah-indah jadi pahit-pahit, lebih baik usai di sini. Seperti seseorang yang bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan. Walaupun berat, dia sudah memilih untuk melanjutkan hidupnya daripada bertambah sakit hati. Lagu menyiratkan bahwa seseorang  pernah berada dikondisi yang dilematis.  Ingin mempertahankannya, tapi sudah terlalu banyak mengorbankan perasaan. Ingin mengakhirinya, tapi masih menyimpan rasa sayang untuk kekasih. Semua jadi serba membingungkan. Dari lagu ini seseorang yang terlihat te...

Real Life

Saya bukan tempat teman-teman saya bercerita banyak hal. Saya juga kurang tahu pasti mengapa. Apa muka saya flat atau gimana saya engga tahu. Biasanya mereka hanya datang saat mereka lagi butuh, lagi pengen didengar, lagi bete atau gak ada teman yang mau main sama mereka. Saya jadi pilihan terakhir. Kalau dipikir kembali, teman saya pun enggak sedikit. Hanya saja, saya pilih-pilih dalam berteman. Ya memang, bagi saya, terlalu banyak circle akan membuat saya lelah. Saya harus sendiri untuk charger kembali jiwa saya yang lelah. Enggak apa-apa. Saya menerima mereka. Saya bakal bantu kalau mereka lagi butuh bantuan. Ketika bercerita saya hanya menimpali sesekali. Enggak banyak. Saya pikir kadang orang hanya butuh mencari pendengar, bukan seperti guru yang harus memberi masukan. Kalau pun mereka sedang bercerita, kebanyakan gosip atau keluh kesah mereka di dalam kehidupan pekerjaan, personal atau lainnya. Ya, namanya millenial sedang berada...

2020 Here We Go

2019 adalah tahun yang luar biasa bagi saya. Banyak kesempatan yang saya dapatkan pada tahun itu. Banyak pula kegiatan baru yang saya coba. Saya bersyukur bisa melewati tahun 2019 dengan baik. Awal tahun, saya mengikuti Public Relation Indonesia Awards dan Alhamdulillah berhasil memenangkan Silver Winner Sustainability Program . Lalu diberikan kesempatan untuk belajar di APRIL Jakarta dari April hingga Juni 2019. Sepulang itu, saya diberi tantangan untuk bergabung di tim Digital Media APRIL. Tapi, tetap handle pekerjaan yang lama, external communication. Tak lama setelah itu, saya ditunjuk sebagai tim kreatif untuk Event People Developer Award, penghargaan untuk karyawan yang memiliki jiwa kepemimpinan dan sekaligus mampu mengembangkan tim mereka. Terakhir, diberikan kesempatan berbagi pengalaman sebagai junior PR di Majalah PR Indonesia. Tahun 2019, merasa diri ini banyak kurang . Stress melanda, saya sempat pada titik untuk tidak ingin mengerjakan sesuatu, setelah saya men...