Saya ingin menulis tentang ketidaknyamanan. Sumber ketidaknyaman itu beragam. Ketidaknyamanan membuat tidak ada dialog yang jujur sehingga semua tidak bisa berjalan baik. Terkadang sumber ketidaknyaman itu dari hal-hal yang sensitif dan pribadi. Beban pribadi dan profesional menumpuk, bisa jadi tidak nyaman.
Kebanyakan generasi muda sekarang menganut budaya mempermalukan orang lain di depan khalayak netizen atau paling tidak WA grup, dibandingkan dengan berbicara langsung kepada orang terkait. Lebih sulit lagi, bagi pemegang jabatan. Curhat di sosial media atau menegur dengan di sebuah WA grup itu juga tidak baik. Tuhan aja tidak broadcast kesalahan manusia.
Masalah lebih serius adalah tentang pengabaian, perasaan diabaikan. Saya pikir sebagai pemimpin pada level apapun, kita harus memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan sama untuk bersinar dan tumbuh. Terkadang ada favoritisme tak disengaja karena kenyaman bekerja dengan seseorang.
Tidak ada pelajaran yang bisa diambil jika seseorang dalam kondisi yang tidak nyaman atau stress.
Tapi....
Kalau masih muda, coba banyak hal, ambil kesempatan, tertawai diri sendiri adalah hal yang terpenting. Jika ingin tahu sesuatu, cobalah, fokuslah pada tujuan. Ubah semua hal jadi menyenangkan karena pekerjaan bisa saja membosankan. Ubah itu menjadi hal yang berguna dan menyenangkan.
Memiliki pekerjaan yang 100 persen hebat dan menyenangkan jika seseorang bisa membuat semuanya jadi seru, produktif, dan berdampak. Artinya, kita punya jiwa bermain, minat tinggi, dan punya tujuan.
PS : Tulisan ini untuk mereka yang mengalami ketidaknyamanan. Semoga bisa bangkit dan jadi yang terbaik diantara yang terbaik.
0 comments:
Post a Comment