Skip to main content

Cara Menarik Perhatian Semesta di Instagram

Kepo is care
Care is love
Love is You

Hahahhaha 
Mungkin sebagian besar orang menggunakan instagram untuk nge-po-in orang lain. Atau mungkin juga ada curahan hati yang tak dapat ditampung lagi. Tanggal 17 dan 18 Juli 2018 kemarin, saya dan teman-teman dari APRIL (PT RAPP) diberikan kesempatan untuk menggali lebih dalam tentang Instagram di tahun 2018 ini. Acara ini diisi oleh FELLEXANDRO RUBY atau Captain Ruby. Seorang yang menurut saya bisa dibilang digitalpreneur. Bagaimana cara menambah followers, komentar, jempol, jadi viral dan menarik perhatian semesta di Instagram ?

Here We go

1.Feed Kamu
Konsistensi adalah kunci. Ini berlaku untuk apa pun di dunia blogging. Hal pertama yang saya lihat ketika saya mengunjungi Instagram seseorang adalah feed mereka. Jika tidak menyenangkan secara estetis, saya mungkin tidak akan lama berada di halaman, dan saya pasti tidak akan memfollownya. Ini mungkin terdengar kasar, tetapi itu kenyataan. Kualitas diatas kuantitas. Pastikan kamu tetap konsisten dengan pencahayaan. Misalnya, jangan memotret menantang matahari sehingga gambar kelihatan gelap.




2. Algoritma
Algoritme telah banyak berubah sehingga kebanyakan dari kita hampir tidak dapat mengikuti, Saat kamu nge-post, Instagram hanya akan membagikannya dengan 10% followers. SEPULUH PERSEN. Inilah mengapa engagement  menurun secara signifikan sejak tahun lalu. Jika kamu telah melihat penurunan yang signifikan, jangan khawatir, kamu tidak sendirian. Jadi setelah Instagram menunjukkan postingan kamu kepada 10% Followers, dan kinerjanya bagus (nge-tag, nge-like, comment), maka Instagram akan menunjukkannya kepada 90% lainnya dari Followers. 

3. Engagement
Engage dengan Followers di postinganmu! Jika seseorang bertanya, tanggapi! Instagram adalah KOMUNITAS. Komentar dengan kurang dari 4 kata, atau hanya emoji tidak lagi dianggap sebagai engage. Buat koneksi, jadi penting untuk menanggapi pesan dan komentar, jika kamu ingin terus tumbuh di Instagram.Bahkan hanya dengan "mengetuk" sedikit "love" di samping komentar akan dihitung sebagai engagement. 

4. Jangan Beli Followers
Berbicara tentang beli followers, sebagian besar ‘fake’ followers ini adalah boot dan akun yang tidak aktif. Kamu boleh membeli pengikut sebanyak yang kamu inginkan untuk meningkatkan jumlah followersmu, tapi percayalah, kamu tidak membodohi siapa pun. 

5. Manfaatkan Fitur
Manfaatkanlah fitur-fitur di Instagram. Ketika kamu posting di IG baru, pastikan kamu memposting di Story-mu. Inilah mengapa kamu kerap melihat orang-irang nge-post story baru dengan feed mereka. Cara ini akan memberi tahu orang jika anda punya postingan baru. Pastikan penggunaan Hashtag, tag, dan lokasi. 

6. Posting yang Kamu Banget
Postingan ini adalah untuk ciri khas kamu. Jadi kamu punya branding sendiri. 

Kira-kira begitu yang saya tangkap kegiatan kemarin. Kalau ada yang tertinggal, bisa share di kolom komentar di bawah.

#lifeatAPRIL is FUN

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Sekilas Sosiologi Kesehatan

Sosiolog belajar semuanya, termasuk tentang kesehatan. Tapi tentu dalam kacamata sosial. SAKIT dalam definisi medis adalah adanya gangguan secara biologis terhadap tubuh. Sedangkan secara sosiologis, sakit itu ketika kamu gak bisa jalanin peran dan fungsi secara optimal di masyarakat. Penyakit sekarang lebih bersifat degeneratif. Penyakit muncul karena kurangnya kesadaran akan pola hidup sehat (terbukti pada penelitian kami, sosiologi angkatan 2010 di Siak pada Juni 2012). Lima faktor gaya hidup yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas di Indonesia, seperti perilaku merokok, perilaku seks, pola makan, okupasi, dan yang terakhir mobilitas. Ada beberapa istilah dalam sosiologi kesehatan. Iatrogenesis Klinis. Penyakit klinis yang muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya ketika jarum ketinggalan di ketiak pasien saat operasi.  Iatrogenesis Sosial. Penyakit sosial muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya pasien hilang dirumah sakit.  Medikalis...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...