Skip to main content

Berdialog, Berkomunikasi dan Bersilaturahmi

Selama Ramadan tahun ini saya sering ikut dalam kegiatan Safari. Berkunjung ke wilayah-wilayah yang ada di Riau. Banyak hal yang saya pelajari. Momentum bulan Ramadan sangat tepat untuk menjalin silahturahmi kepada semua pihak. Apalagi dalam pelaksanaan ibadah-ibadah di bulan Ramadan yang banyak bersifat kolektif, seperti kegiatan berbuka atau shalat tarawih sehingga memudahkan untuk berkomunikasi secara lebih massif, efektif dan efisien.

Ramadan adalah saat yang tepat untuk melakukan safari, yakni perjalanan untuk berdialog, berkomunikasi dan bersilahturahim dengan masyarakat. Menjalin silahturahim di bulan yang penuh berkah ini secara tidak langsung memperkuat persatuan dan kebersamaan.

Tradisi safari Ramadan ini rutin dilakukan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) setiap tahunnya karena memiliki efek yang sangat konstruktif, yakni sesuai dengan salah satu prinsip perusahaan yakni baik untuk masyarakat (community).

Selama Ramadan ini, perusahaan tempat saya bekerja mengunjungi 163 Desa di 5 kabupaten yang ada di Riau, diantaranya Kabupaten Pelalawan, Siak, Kuantan Singingi (Kuansing), Kampar, dan Kepulauan Meranti. Selain itu, dalam safari Ramadan tersebut, perusahaan juga memberikan berbagai bantuan santunan kepada anak yatim dan fakir miskin sebanyak 3320 orang, 1.146 Al Quran dan 1.146 Iqra serta 5 jam digital penunjuk shalat.

Tahun ini juga saya kembali berkumpul dengan keluarga Alumni Penerima beasiswa Tanoto Foundation. Buka bersama ini menjadi ajang saling kenal dan membangun jaringan sesama kami. 

Ramadan 1438 H yang seru. 
Saya berharap bertemu lagi di Ramadan tahun-tahun berikutnya.





Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Sekilas Sosiologi Kesehatan

Sosiolog belajar semuanya, termasuk tentang kesehatan. Tapi tentu dalam kacamata sosial. SAKIT dalam definisi medis adalah adanya gangguan secara biologis terhadap tubuh. Sedangkan secara sosiologis, sakit itu ketika kamu gak bisa jalanin peran dan fungsi secara optimal di masyarakat. Penyakit sekarang lebih bersifat degeneratif. Penyakit muncul karena kurangnya kesadaran akan pola hidup sehat (terbukti pada penelitian kami, sosiologi angkatan 2010 di Siak pada Juni 2012). Lima faktor gaya hidup yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas di Indonesia, seperti perilaku merokok, perilaku seks, pola makan, okupasi, dan yang terakhir mobilitas. Ada beberapa istilah dalam sosiologi kesehatan. Iatrogenesis Klinis. Penyakit klinis yang muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya ketika jarum ketinggalan di ketiak pasien saat operasi.  Iatrogenesis Sosial. Penyakit sosial muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya pasien hilang dirumah sakit.  Medikalis...