Skip to main content

Lima Cara Yang Harus Diingat Saat Bermedia Sosial

Saat ini kegandrungan untuk bermain di dunia maya sedang melanda kita semua. Bukan hanya anak kecil, tetapi ‘sindrome’ tersebut juga melanda orang dewasa. Banyak sekali manfaat dari menggunakan media sosial, tetapi banyak juga hal-hal yang merugikan anda. Tidak semua hal yang anda dapat bagikan ke media sosial. Tak ada salahnya menunda atau berpikir ulang sebelum mengunggah sesuatu di media sosial.

Akun Facebook, twitter, instagram atau platform media soial lain memang milik anda, tetapi media sosial adalah ranah publik. Salah memposting sesuatu, buntutnya tak hanya merugikan anda, tetapi juga orang lain. Sebab, saat ini Indonesia telah memiliki Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Jadi ada hal-hal yang perlu lebih diwaspadai sebagai pengguna aktif media sosial.

Cara bijak menggunakan Media Sosial :
  1. Pastikan konten yang disebarkan adalah benar dan bermanfaat. Jika konten tersebut akan merugikan pihak lain, sebaiknya urungkan niat untuk mempostingnya.
  2. Gunakan Media Sosial untuk hal-hal yang positif.
  3. Gunakan media sosial sebagai sarana sillahturahmi.
  4. Jangan melampiaskan amarah di media sosial. Ketika Emosi kita tak sadar dan tak pakai logika mengunggah sesuatu yang ternyata bisa berefek panjang. Selain itu, emosi di media sosial juga tidak baik untuk kesehatan.
  5. Tahan jempol Anda untukk tekan like/ retweet. Ketika kita tertarik pada suatu postingan, tetapi postingan tersebut belum tentu benar dan kita sudah memberikan like/retweet untuk postingan tersebut, secara tidak langsung, kita telah menyebarkan informasi yang belum tentu benar.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Sekilas Sosiologi Kesehatan

Sosiolog belajar semuanya, termasuk tentang kesehatan. Tapi tentu dalam kacamata sosial. SAKIT dalam definisi medis adalah adanya gangguan secara biologis terhadap tubuh. Sedangkan secara sosiologis, sakit itu ketika kamu gak bisa jalanin peran dan fungsi secara optimal di masyarakat. Penyakit sekarang lebih bersifat degeneratif. Penyakit muncul karena kurangnya kesadaran akan pola hidup sehat (terbukti pada penelitian kami, sosiologi angkatan 2010 di Siak pada Juni 2012). Lima faktor gaya hidup yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas di Indonesia, seperti perilaku merokok, perilaku seks, pola makan, okupasi, dan yang terakhir mobilitas. Ada beberapa istilah dalam sosiologi kesehatan. Iatrogenesis Klinis. Penyakit klinis yang muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya ketika jarum ketinggalan di ketiak pasien saat operasi.  Iatrogenesis Sosial. Penyakit sosial muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya pasien hilang dirumah sakit.  Medikalis...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...