Memilih pilihan dalam hidup susah-susah gampang. Apakah pilihan hidup yang saya pilih akan menunjukkan jalan keberhasila, kemenangan ataukah kegagalan.
Itu pulalah yang saya pikirkan ketika harus menyelesaikan skripsi. Pada semester enam, saya berniat untuk dalam waktu 3,5 tahun, karena saya ingin membuktikan kalau saya bisa. Terakhir, ketika saya meminta tanda tangan persetujuan skripsi kepada Dosen Pembimbing, saya disarankan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, saya diminta untuk meningkatkan skor toefl. Tetapi hal tersebut selalu saya tunda. Karena belum menjadi prioritas utama, saat ini.
Setelah saya lulus dari jurusan Sosiologi Universitas Riau, saya bekerja sebagai jurnalis di salah satu media terbesar di Riau. Saya menggenapi cita-cita yang saya tulis dalam kolom pengisian pendaftaran wisuda tanpa sengaja. Sebelumnya, saya juga sempat dipanggil dua media nasional. Namun, saya merasa setiap hal yang saya lakukan, perlu dukungan dan ridho orang tua. Tepatnya, saya gagal meyakinkan orang tua saya. Dan akhirnya tidak memilih kesempatan itu.
Seiring berjalannya waktu, semua atribut yang saya miliki saat kuliah dulu, mengantarkan saya ke RAPP. Dukungan pun mengalir dari keluarga dan teman-teman dekat. Saya pun memilih untuk hidup mandiri di Pangkalan Kerinci. Meskipun saya tahu, ini adalah sesuatu yang baru dan saya harus lebih banyak belajar untuk mengurus diri diri sendiri.
Untuk saat ini, saya ingin menata hidup, belajar dan mengembangkan diri di sini. Terutama, bahasa Inggris yang masih sangat terbatas. Saya ingin bekerja dan belajar dengan bahagia di sini.
Saya berharap, pilihan saya sekarang mengantarkan saya kepada kemenangan kecil maupun kemenangan besar dalam hidup.
SELAMAT HARI BAHAGIA SEDUNIA !
Itu pulalah yang saya pikirkan ketika harus menyelesaikan skripsi. Pada semester enam, saya berniat untuk dalam waktu 3,5 tahun, karena saya ingin membuktikan kalau saya bisa. Terakhir, ketika saya meminta tanda tangan persetujuan skripsi kepada Dosen Pembimbing, saya disarankan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, saya diminta untuk meningkatkan skor toefl. Tetapi hal tersebut selalu saya tunda. Karena belum menjadi prioritas utama, saat ini.
Setelah saya lulus dari jurusan Sosiologi Universitas Riau, saya bekerja sebagai jurnalis di salah satu media terbesar di Riau. Saya menggenapi cita-cita yang saya tulis dalam kolom pengisian pendaftaran wisuda tanpa sengaja. Sebelumnya, saya juga sempat dipanggil dua media nasional. Namun, saya merasa setiap hal yang saya lakukan, perlu dukungan dan ridho orang tua. Tepatnya, saya gagal meyakinkan orang tua saya. Dan akhirnya tidak memilih kesempatan itu.
Seiring berjalannya waktu, semua atribut yang saya miliki saat kuliah dulu, mengantarkan saya ke RAPP. Dukungan pun mengalir dari keluarga dan teman-teman dekat. Saya pun memilih untuk hidup mandiri di Pangkalan Kerinci. Meskipun saya tahu, ini adalah sesuatu yang baru dan saya harus lebih banyak belajar untuk mengurus diri diri sendiri.
Untuk saat ini, saya ingin menata hidup, belajar dan mengembangkan diri di sini. Terutama, bahasa Inggris yang masih sangat terbatas. Saya ingin bekerja dan belajar dengan bahagia di sini.
Saya berharap, pilihan saya sekarang mengantarkan saya kepada kemenangan kecil maupun kemenangan besar dalam hidup.
SELAMAT HARI BAHAGIA SEDUNIA !
0 comments:
Post a Comment