Lebih enak menulis saya daripada aku. Entah kenapa, saat membacanya terlihat ramah, renyes.
Saya tak pernah menyangka punya sebuah relationship yang complicated sekali setelah kita memilih berjalan masing-masing tanpa kabar. Namun, semesta mempertemukan kita, di rumah saya.. Masing-masing kita tidak membicarakan masa lalu. Pembicaraan masih sama, suka ngalor-ngidul.
Suatu malam, pembicaraan serius terjadi. Kita tidak akan bersinggungan lagi, perasaan kita. Terucap dari mulutnya.
Kita sudah mencoba saling bersinggungan. Tetapi kita tidak bisa. Entah apa yang membuat kita berbeda. Mungkin agama atau saya yang belum siap.
Semua tidak bisa dipaksakan. Kita saling bertatapan, hening tanpa kata, menutup pembicaraan sambil melambaikan tangan . Hati saya bergetar, saya melamun menatap dinding kamar saya. Diam.
Semua tidak bisa dipaksakan. Kita saling bertatapan, hening tanpa kata, menutup pembicaraan sambil melambaikan tangan . Hati saya bergetar, saya melamun menatap dinding kamar saya. Diam.
Saya merasa ada sesuatu yang telah selesai. Yang tak bisa disatukan oleh semesta, bagaimanapun caranya.
Super sar
ReplyDeleteBangun sar
ReplyDelete