Skip to main content

さようなら

Orang Jepang.
Mereka Dari TV Tokyo. Salah Satu TV Swasta di Jepang.
Kita kembali bersua dengan suasana berbeda.

Makan malam kali ini aku tidak sendirian seperti malam-malam sebelumnya. Kali ini aku makan malam bersama tiga orang Jepang. Pakaianku ya, seperti biasa, gaya favoritku sejak dulu, celana pendek. Mereka, orang Jepang tetap memakai celana panjang. Maafkan saya, merasa tidak sopan.

Awalnya kami sudah janjian dulu, mereka menjemputku kerumah. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di sebuah restoran yang ada di Mal Ciputra Seraya. Kami berempat. Aku, Komatsu, Soyama dan Naganuma. Kami duduk didekat jendela. Sengaja aku pilih di sana, karena aku suka hujan. Pikiranku terasa ringan ketiga melihat air yang mengalir di kaca. Kami duduk di meja segi empat, saling berhadapan, aku berhadapan dengan Komatsu dan Soyama dengan Naganuma.

Aku memilih menu andalan yakni Bihun goreng, dan mereka aku tidak tahu apa menunya, yang jelas ada ayam. Aku yang pecinta ayam tentu antusias sekali. Di sinilah aku sedikit tahu cara makan orang Jepang. Ternyata, menu yang kita pesan masing-masing tersebut dimakan bersama. Kesannya berbagi untuk semua, semua dapat. Dan Komatsu meminta pelayan untuk menambah piring kosong sebanyak empat buah sebagai wadah untuk makan sendiri-sendiri.

Soyama dan Naganuma awalnya ingin minum bir, tetapi minuman itu, tidak ada di dalam menu. Akhirnya mereka memesan sprite. Saya yang sudah hampir 4 tahun lebih tidak minum soda berpikir "gimana rasanya makan minumnya sprite" hehe. Komatsu sendiri memilih minuman jus berwarna kuning, sepertinya jus jeruk.

Sambil makan kami berbincang hangat. Tentang Pekanbaru, tentang alkohol, tentang hutan dan sebagainya. Seperti apakah saya minum alkohol, apakah saya suka karaoke. Tentu saya menjawab jelas saya suka karaoke. Hahahahahahaahha

Dan aku masih ingat, Soyama bertanya mengapa aku punya Handphone tiga. Hahaha. Spontan aku jawab yang satu untuk pribadi, yang satu untuk kerja, yang satu untuk internetan dan bekerja. Ditambah dengan keluhanku jika paket data internet disini mahal, jadi orang-orang Pekanbaru memilih untuk memisahkan kebutuhan antara menelpon dan internet.

Yang sangat antusias bertanya dan berbincang Komatsu dan Soyama. Sedangkan Naganuma, orangnya seperti pendiam sekali. Ia terfokus dengan telepon genggam miliknya.
Malam yang penuh khidmat dan bersahaja. Bersama tiga orang asing.

Foto dibawah ini, pertemuan terakhir kami. Berbicara sedikit tentang Murakami. Dan diakhiri dengan pergi ke Riau Expo bersama Komatsu.

Semoga dilain waktu bertemu lagi. さようなら !

Comments

  1. Siapa mereka saaar? Btw ngomongnya pakai bhasa apa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wartawan TV Tokyo, yu. ada penerjemah kok yu hehe

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Sekilas Sosiologi Kesehatan

Sosiolog belajar semuanya, termasuk tentang kesehatan. Tapi tentu dalam kacamata sosial. SAKIT dalam definisi medis adalah adanya gangguan secara biologis terhadap tubuh. Sedangkan secara sosiologis, sakit itu ketika kamu gak bisa jalanin peran dan fungsi secara optimal di masyarakat. Penyakit sekarang lebih bersifat degeneratif. Penyakit muncul karena kurangnya kesadaran akan pola hidup sehat (terbukti pada penelitian kami, sosiologi angkatan 2010 di Siak pada Juni 2012). Lima faktor gaya hidup yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas di Indonesia, seperti perilaku merokok, perilaku seks, pola makan, okupasi, dan yang terakhir mobilitas. Ada beberapa istilah dalam sosiologi kesehatan. Iatrogenesis Klinis. Penyakit klinis yang muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya ketika jarum ketinggalan di ketiak pasien saat operasi.  Iatrogenesis Sosial. Penyakit sosial muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya pasien hilang dirumah sakit.  Medikalis...