Skip to main content

PENCITRAAN DAN PERSEKONGKOLAN

1.33 PM. Aku hanya menatap layar telepon genggamku. Sesekali menyentuh dan menggeser layarnya. Aku mulai membuka akun media sosialku, melihat-lihat saja tanpa meninggalkan jejak.

Aku sedang bosan, sedang malas. Aku sedikit bosan dengan apa yang dikatakan para perampok itu, mereka yang mencuri uang negara, uang pajak yang kita bayarkan.

Aku juga sedikit kesal dengan wakil rakyat. Itu terjadi ketika mereka tak menyetujui proyek sampah sebesar Rp 53 Miliar. Pasalnya, menurut mereka proyek tersebut tidak lazim dan belum ada uang sebanyak itu digunakan untuk proyek sampah. Lalu, dua minggu kemudian mereka menyetujuinya. Mereka menjilat ucapan mereka sendiri. Aku menduga mereka ini sekongkol. Kita semua tahu, aku juga tahu ada sesuatu dibalik hal tersebut. Kita tak bisa menuduh, kita hanya bisa berburuk sangka, karena lita tal memiliki bukti. Dan Mereka pun tidak transparan. Mereka, Tidak pernah mereka mempublish apapun yang mereka lakukan kecuali foto-foto pencitraan.

Satu lagi, Rabu lalu, Wali Kota Pekanbaru ingin terbang ke Nanning China, kemudian media memberitakannya, dan Firdaus mendapatkan respon negatif.. Dia balik lagi. Alasannya ingin dekat dengan masyarakat. Basi. Bohong. Pencitraan lagi. Mungkin karena mau maju di Pilkada mendatang. Ambil hati rakyat.

Setiap hari saya harus bertanya, mendengar, membaca dan menulis hal-hal yang seperti ini. Mereka semua pandai bersilat lidah dan menjilat lidah. Dari dulu aku memang tak tertarik berurusan dengan pemerintah dan tak ingin mengerti. Karena mereka itu Palsu dan harus dibuang.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Sekilas Sosiologi Kesehatan

Sosiolog belajar semuanya, termasuk tentang kesehatan. Tapi tentu dalam kacamata sosial. SAKIT dalam definisi medis adalah adanya gangguan secara biologis terhadap tubuh. Sedangkan secara sosiologis, sakit itu ketika kamu gak bisa jalanin peran dan fungsi secara optimal di masyarakat. Penyakit sekarang lebih bersifat degeneratif. Penyakit muncul karena kurangnya kesadaran akan pola hidup sehat (terbukti pada penelitian kami, sosiologi angkatan 2010 di Siak pada Juni 2012). Lima faktor gaya hidup yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas di Indonesia, seperti perilaku merokok, perilaku seks, pola makan, okupasi, dan yang terakhir mobilitas. Ada beberapa istilah dalam sosiologi kesehatan. Iatrogenesis Klinis. Penyakit klinis yang muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya ketika jarum ketinggalan di ketiak pasien saat operasi.  Iatrogenesis Sosial. Penyakit sosial muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya pasien hilang dirumah sakit.  Medikalis...