Skip to main content

Postingan di Hari Ulang Tahun

Hari ini saya ulang tahun. Tak ada yang spesial. Terlewati begitu saja. Bahkan saya hampir lupa tanggal 14 Juli hari ini. Saya pikir hari ini masih tanggal 13. Seperti tahun lalu, saya masih diingatkan tepat pukul 00.00 malam oleh serangan bbm dan line saya berbunyi. 

Saya bangun dengan kesal sambil mengambil hp yang ada di samping saya. Lalu saya buka buka passwordnya dan membuka aplikasi bbm yang hanpir ketika banyak bbm masuk, dia lelet seperti siput berjalan. Tapi ketika membukanya  saya tersenyum, ternyata orang-orang ini masih ingat ulang tahun saya. Tak sampai terharu , saya lalu membalas satu persatu bbm itu, saya membalas saat itu juga karena menghargai orang-orang yang ngucapin ultah tepat pada pergantian hari di bulan yang penuh berkah.

Padahal di Facebook, tanggal lahir saya tidak dipublish. Beberapa tahun belakangan saya tak suka perayaan ulang tahun saya, hanya perayaan saja, tak lebih. Saya bersyukur dan senang masih ada yang ingat ulang saya dan mendoakan saya menjadi orang yang lebih baik.

Saya pun tak ingin kado apa-apa, saya hanya ingin sepatu baru, ps3, ipod baru, hp baru, sepeda baru, Lego, kacamata baru, tiket liburan dan masih banyak lagi.HEHEHEHEHE.

Saya bersyukur punya orang-orang yang selalu ada untuk saya, orang-orang yang tak seberapa banyak ini selalu mensupport saya setiap hari. Semoga secepatnya kita "melarikan diri" bersama-sama. In My Life i Love You More.

Dihari yang baik ini, saya pikir masih banyak pencapaian-pencapaian saya yang belum tercapai. Sekolah lagi, liburan dan menelurkan karya dan bertemu dia. Semua itu masih ada dalam list, hanya saja saya masih belum serius merealisasikannya. Semoga Tuhan melancarkan semuanya .
Sekarang saya kehabisan kata-kata.

Thank God, Thanks my family, my Vulgar Friends, and all my friends.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Towards The Light

Pagi menjelang, dan alarm berbunyi dengan suara yang sama. Saya membuka mata, tetapi rasanya berat untuk bangkit dari tempat tidur. Setiap hari terasa seperti pengulangan yang sama, itu hanya sebuah tanda bahwa saya masih melanjutkan hidup. Hari-hari berlalu, dan saya merasa terjebak dalam rutinitas yang tak kunjung berubah. Menjalani hari demi hari adalah pekerjaan yang berat, dan saya seperti penonton dalam film yang tidak berujung, menjalani momen yang itu-itu saja tanpa perkembangan. Ketidakpuasan ini membuat saya merasa kosong. Seperti banyak orang, saya berusaha menemukan cara untuk tumbuh, tetapi saat ini, satu-satunya ruang untuk berkembang adalah melalui kembali ke bangku sekolah—sebuah pelarian kecil dari kenyataan yang menyedihkan. Dalam kesibukan itu, saya merindukan kehidupan yang lebih bermakna—kehidupan di mana saya berusaha untuk hidup sepenuhnya, bukan hanya bertahan. Saya bukannya tidak bahagia, tetapi aku juga tidak merasa bahagia. Saya teringat saat-saat ketika saya...