Beberapa hari belakangan, saya sering bolak balik bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, menjalankan tugas demi membiayai kelakuan sehari-hari. Tak jarang saya juga sering jajan makanan di bandara yang kadang harganya gak manusiawi. Muahal.
Pernah sekali setelah saya makan, saya sampai bilang "oke ini yang terakhir makan disini". Ada lagi waktu itu saya duduk di lantai dua, pesan lemon tea, eh taunya dikasih teh sama jeruk nipis, bukan lemon. Anjrit. Oke itu yang terakhir minum di situ.
Terus, saya juga pernah beli koran harian, harganya ditambah Rp1.000 dari harga normal. Terus di hekter lagi. Besar pula. Nanti bisa-bisa melukai kuku cantik saya . Hahahahahahah. Agak geli kalau dibaca ya.
Saya bertanya-tanya kenapa ya belanja di bandara mahal-mahal? Lalu saya browsing dengan perasaan yang menggebu-gebu, satu demi satu saya cek website-website dan akhirnya ketemu.
Dilansir dari portal Banjarmasin Post, Mantan Direktur Angkasa Pura II yang namanya Pak Eddi bilang kalau pendapatan Angkasa Pura menurun hingga 50 persen. Selain itu juga bisnis navigasi sedang bergeser "kebawah". Hal inilah yang membuat harga dibandara gak manusiawi.
Selain itu harga sewanya juga gak mainstrem seperti di pasar tradisional, modern atau pasar kaget. Harga sewa bandara antimainstream, lebih mahal.
Tapi ada orang di Jepang dari TV Tokyo, di sana ada bandaranya yang harganya sama dengan harga yang di luar. Itu kata orang-orang ya, saya belum pernah ke sana. Semoga bisa yaaaaaa. Tolong siapa pun ajak saya liburan gratis ke Jepang. Pengen ke Gozaru-gozaru, ada Ninja Hattori atau ke desa Konoha tempatnya Naruto.
Tapi kalau sewanya di bandara murah, mungkin ampera-ampera banyak ya, kayak di pasar Bukittinggi itu. Hahaha.
Dibawah ini penampakan TEH JERUK NIPIS
Comments
Post a Comment