Skip to main content

KKN \ Kualitatif


Hari ini saya lelah sekali, mungkin saya kekurangan waktu tidur. Sejak KKN tahun lalu saya sering kekurangan waktu tidur, ada saja hal yang saya lakukan ketika waktu tidur datang.

Saya ingat pada suatu malam, bersama abang saya membicarakan KKN kami masing-masing di pedalaman Riau. Abang saya melaksanakan KKN tahun 1997 atau 1998 saya lupa, sedangkan saya tahun 2013. Kabupaten yang sama cuma tempatnya saja yang berbeda. Tentu saja ceritanya juga berbeda karena saya dan abang saya hidup di zaman yang sedikit berbeda. Tapi yang sama adalah tipe KKN kami.

Malam itu kami sepakat menamai KKN kami adalah tipe kualitatif, kebetulan jurusan kuliah dan almamater  kami sama. Tapi bagi saya pribadi KKN ini adalah slow travelling juga, karena diam di suatu tempat untuk waktu yang relatif lama dibanding hanya sekedar numpang pipis. Saya  punya banyak waktu untuk menyelami kehidupan masyarakat di sana, mengerti kebudayaannya, dan merasakan hal-hal yang tak bisa didapat dengan hanya tinggal sehari-dua hari. Karena KKN ini tak mendapat cukup banyak tempat untuk dilihat dan disinggahi. KKN punya banyak cerita yang menarik untuk dibagikan. Cerita yang takkan terdengar apabila mereka singgah sebentar. Tapi tak banyak yang berkesan di KKN saya, setelah KKN saya melontarkan kata-kata “Lebih baik kita sekongkol daripada kelahi”. Dan saya merasa disana,saya tidak bisa menetap.

Entah mengapa saya menulis ini pada dinihari yang lelah. Mungkin saya hanya mengingat masa-masa KKN yang tak perlu diulang. Dan KKN ini saya merasakan begitu rindu rumah.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Sekilas Sosiologi Kesehatan

Sosiolog belajar semuanya, termasuk tentang kesehatan. Tapi tentu dalam kacamata sosial. SAKIT dalam definisi medis adalah adanya gangguan secara biologis terhadap tubuh. Sedangkan secara sosiologis, sakit itu ketika kamu gak bisa jalanin peran dan fungsi secara optimal di masyarakat. Penyakit sekarang lebih bersifat degeneratif. Penyakit muncul karena kurangnya kesadaran akan pola hidup sehat (terbukti pada penelitian kami, sosiologi angkatan 2010 di Siak pada Juni 2012). Lima faktor gaya hidup yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas di Indonesia, seperti perilaku merokok, perilaku seks, pola makan, okupasi, dan yang terakhir mobilitas. Ada beberapa istilah dalam sosiologi kesehatan. Iatrogenesis Klinis. Penyakit klinis yang muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya ketika jarum ketinggalan di ketiak pasien saat operasi.  Iatrogenesis Sosial. Penyakit sosial muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya pasien hilang dirumah sakit.  Medikalis...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...