Saya menulis ini ketika diluar sedang hujan. Hujan yang tak kunjung reda dari tadi malam hingga menjelang Subuh. Sebelumnya dinodai dengan kebiasaan institusi negara yang mengurus listrik di negeri ini, padamnya listrik ditengah malam yang syahdu. Malam ini diiringi dengan suara hujan yang jatuh dari langit, saya ingin menulis tentang apa yang ada dipikiran saya sekarang, ketika mengingatnya wajah saya tersenyum, maafkan hambamu Tuhan, untuk kali ini.
Dulu aku pernah membenci dia, aku menutup
celah diriku agar tak dimasuki oleh dia, aku menutup
rapat-rapat selama bertahun-tahun, semua,
tentang dia aku tidak peduli, apapun kata orang, aku tak
peduli.
Seorang
teman berusaha mengubah sudut pandangku tentang dia,teman itu
bercerita semuanya, tentang dia, aku terpaksa
mendengarnya karena ingin menghargai
temanku, disini aku berpikir jika hidup ini penuh drama, memaksa mimik muka yang diharapkan oleh orang lain, hingga akhirnya, kata-kata benci, tak suka,
sekarang berubah, semuanya berubah. aku terasuki oleh cerita temanku yang mengubah penilaianku tentang dia.
aku tersadar, apa yang
dulu aku benci, sekarang aku
sukai
ada hal baru, sesuatu yang
baru, dalam
hidupku
sekarang aku
“mengkonsumsi” cerita tentang dia, melihat dia, mendengar
suara dia, setiap hari, sekarang
hari-hariku diisi oleh dia
Saya memang tak pandai berkata-kata manis, berpuisi, menulis indah. Tetapi ada sesuatu hal yang ingin ditulis, begitu otak saya memerintahkan jari-jari saya. Di tengah malam menjelang Subuh yang hujan, Mengutip Sapardi "aku ingin mencintaimu dengan sederhana" .
0 comments:
Post a Comment