Skip to main content

Berlalunya Semester Garis Keras

Alhamdulillah, 7 bulan dikurangi 2 bulan karena harus mengikuti KKN, akhirnya proses pengerjaan skripsi selesai juga, tanggal 27 Desember 2013 di setuju oleh pembimbing saya Ibu Hesti Asriwandari dan tanggal 20 Januari 2014 saya ujian skripsi. Memang lama menunggu jadwalnya, karena saya harusmengurus  ini itu di kampus saya, lumayan banyak. 

Skripsi saya berjudul "Komunitas Metal Underground di Pekanbaru" yang saya bahas disana adalah profil komunitasnya dan gaya hidup metalhead. Awalnya bukan itu topik skripsi saya, tetapi pembentukan kelompok sosial, karena menurut pembimbing saya kurang menarik, jadinya di ubah menjadi gaya hidupnya dan profilnya. Perubahan itu dilakukan akhir oktober 2013. Otomatis saya harus mengulang kembali dari pendahuluan dan isinya serta turun kembali kelapangan. Yang paling berat ya turun ke lapangan alias berinteraksi dengan komunitas ini, dari nongkrong bareng sampai nonton konser musik metal.

Setelah diubah, saya kembali mengerjakan skripsi saya, beruntung saya mempunyai pembimbing yang memberikan masukan dan saran untuk skripsi saya. Akhirnya skripsi saya di setuju tanggal 27 Desember 2013. Setelah itu saya mengurus berkas-berkas sarat ujian yang lumayan banyak.

Ujian saya tepat dimana hari banyak orang yang membencinya, yaitu hari senin, 20 Januari 2014 jam 8.30 pagi, sebelum hari itu saya susah tidur. Tetapi sehari sebelum hari H saya masih main di F*n station di dekat rumah saya. hehehe. 20 Januari 2014 tiba, saya deg-degan, takut,khawatir saya tidak lulus, tetapi saya terus berdoa supaya dilancarkan. 

Yang membuat saya tidak tenang pada hari itu karena pembimbing saya dan ketua penguji ujian saya tidak tahu jika saya ujian hari itu. Untungnya beliau-beliau segera hadir walaupun ujian mundur jam 10.30 pagi.

Empat dosen diruangan itu adalah Ibu Hesti Asriwandari (pembimbing), Ibu Indrawati (pernah ngajar sosiologi keluarga dan lembaga sosial), Pak Basri (dosen pendidikan agama dan sosiologi pedesaan dulu) Pak Achmad Hidir (Dosen teori sosiologi).

Saya berusaha sebisa mungkin untuk mengusir ketegangan dan menikmati proses “pembantaian”. Walaupun nyaris tanpa slide karena menghemat waktu, saya grogi, itu yang diucapkan pembimbing saya ketika selesai ujian.

Saya merasa waktu berjalan cepat sekali, dan akhirnya ujian disudahi tanpa di tanya ini-itu oleh pak Hidir, yang biasanya kritis sama skripsi mahasiswa, hanya memaknai suatu kata banyak perbedaan. Mungkin teori Pierre Bourdieu menyelamatkan saya, mungkin.

Akhirnya saya diminta keluar ruangan, sambil menunggu para dosen penguji berunding, berdiskusi. Setelah menunggu agak lama, saya dipanggil masuk.

  bla..blaaa..blaaa..

“Anda dinyatakan..”
 
“… Lulus”

Alhamdulillah… Hati saya bergemuruh saat itu.

Sebenarnya mau foto, tetapi saat itu kamera saya rusak, jadinya tidak ada foto sama sekali ketika saya ujian.

Terimakasih atas doa kalian.

Semoga kelulusan ini berkah.

Perjuangan belum selesai, jadi jangan berhenti mendoakan saya yah!

Kemaren saya baru yudisium, dan tunggu ceritanya yang alot sekali yah hahahahaha

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Sekilas Sosiologi Kesehatan

Sosiolog belajar semuanya, termasuk tentang kesehatan. Tapi tentu dalam kacamata sosial. SAKIT dalam definisi medis adalah adanya gangguan secara biologis terhadap tubuh. Sedangkan secara sosiologis, sakit itu ketika kamu gak bisa jalanin peran dan fungsi secara optimal di masyarakat. Penyakit sekarang lebih bersifat degeneratif. Penyakit muncul karena kurangnya kesadaran akan pola hidup sehat (terbukti pada penelitian kami, sosiologi angkatan 2010 di Siak pada Juni 2012). Lima faktor gaya hidup yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas di Indonesia, seperti perilaku merokok, perilaku seks, pola makan, okupasi, dan yang terakhir mobilitas. Ada beberapa istilah dalam sosiologi kesehatan. Iatrogenesis Klinis. Penyakit klinis yang muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya ketika jarum ketinggalan di ketiak pasien saat operasi.  Iatrogenesis Sosial. Penyakit sosial muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya pasien hilang dirumah sakit.  Medikalis...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...