Satu draft postingan gue hilang. Gue mencoba untuk menuliskannya kembali.
Oke,here goes.
Udah 23 hari aja kukerta berjalan, makin lama ngerasa dibunuh, dibunuh rasa bosan.
Belakangan ini juga susah tidur, kalau udah susah tidur, selalu aja ingatan tentang bagaimana pernah kecewa berat, bagaimana tidak berartinya datang. Sebelumnya, gue belum pernah postingin dan cerita. Karena gue kira perasaan ini bakalan hilang gitu aja. Ternyata gue butuh waktu yang cukup banyak.Memang waktu yang mungkin bisa nymebuhin luka.
Bagaimana gue kecewa berat saat orang yang udah dianggap lebih dari temen, bahkan apa yang dinamakan keluarga, ternyata bukan seperti apa yang gue anggap. Gue bahkan udah menganggap seperti rumah, dimana gue bisa berlindung,menerangi dan buat nyaman. Ternyata makin lama, gue ngelihat itu bullshit.
Gue pernah ngerasa paling lemah, ngerasa disudutin, dan itu sakit, bagaimana seseorang yang udah kita anggap sebagai.... ah gue males ngominginnya,karena bagi gue sekarang, itu hanya simbol, tapi tidak ada maknanya.
Ada semacam perasaan takut untuk menganggap orang sebagai sahabat,sebagai teman dekat atau bahkan sebagai keluarga. Karena gue takut itu terulangi lagi.Gue belum bisa, belum mau ketemu sama tuh orang.
Yang dibutuhkan itu, cuma orang yang buat kita nyaman, gak masalahin status, penampilan, latar belakang kita. Tidak menuntut apa-apa, bisa ngobrolin apa aja, tidak memihak, berbicara tentang segala hal,mungkin tentang ikan paus dilaut, ngomongin masa depan bareng-bareng. Sungguh, itu bisa saja membuat semua lebih bersahaja.
Semoga gue bisa dipertemukan dan berkonspirasi dengan makhluk itu.ameeen
Comments
Post a Comment