Malam ini ngerasa bosan banget,bosan banget. Rindu,rindu gue kepadamu,rumah. Ngeblogpun harus pake aplikasi,main twitter atau path, itupun kalau sinyalnya lagi bagus-bagusnya. Semoga didesa ini didirikan tower provider apa aja yang penting bisa akses informasi. Mari berdoa untuk kemurahan hati orang provider itu.
Setelah gue mikir dengan otak gue yang gak seberapa ini,kukerta itu, dimana kita bisa dapetin pelajaran,atau bahkan belajar tentang hidup yang sudah, sedang atau bahkan yang dialami sama hidup kita. Udah beberapa hari ini, gue,sama temen sekamar gue,selalu ngomongin tentang hidup, apa yang kami alamin,ngalor-ngidul sampai salah satu dari kami ngantuk atau dia telponan dengan pacarnya. Dan gue ngerasa itu bersahaja banget bahan omongannya. Awalnya, gue mikir,mahkluk ini sombong, susah gabung, dan ternyata itu semua lenyap. Hahahaha. Disini gue bisa ngambil makna kalau kita, jangan suka mendengar cerita dengan ekspetasi orang, lalu menyimpulkan secara matang, dan itu gak adil. Banyak diantara kita, sebagai manusia, menyimpulkan sesuatu dengan fantasi mereka sendiri dan kita yang otaknya mudah di doktrin, dengan gampangnya percaya dan terpengaruh.
Bagi gue,temen yang bener-bener temen itu gak penting dia dari kalangan mana, gak penting fisik sempurna atau tidak, apapun deh, yang penting dia nerima kita apa adanya, gak seenaknya ngerubah kita dengan apa yang mereka inginin, kecuali untuk kebaikan, dia ada saat kita terpuruk, senang,bahagia, kita bisa jalan bareng bareng di hidup ini tanpa cela. Intinya bisa nerima kita, ngertiin kita, bahkan bisa membawa ke jalan yang lebih baik. Seperti dosen, membimbing ke jalan yang lulus. Hehehehe (karena skripsi belum di sentuh, jadinya kepikiran, aduh neptunussss)
Sampai sekarang masih belum ada yang seperti itu, mendekati ada, tetapi gue gak banyak berharap. Yang penting gue hidup gak sendirian. Kenyataan gak bisa dibeli, belum tentu sama seperti mimpi.
Pengen nulis pake gaya sastra, tapi itu sulit, pengeeeen.
Comments
Post a Comment