Skip to main content

Susah Tidur

Gila. Gue nafsu banget ya ngeposting disini,tapi ya udah ,gak usah di bahas kenafsuan dan kegilaan  gue buat ngeblog 2 hari ini.
Alhamdulillah,dengan diberikannya kesehatan yang sekarang,gue bisa begadang,dulu aja gue gak pernah begadang.Terima kasih Tuhan.

Kadang sakit hati bisa ngebuat orang susah tidur.
Tengah malam gini,gue buka kembali kicauan-kicauan gue di twitter.Gak tau kenapa, ngebaca itu ngebuat gue ngerasa sedih, nostalgic, dan ada urgensi untuk nulis sesuatu. Ada semacam perasaan yang pengen keluar, pengen cerita, yang tidak bisa gue definisikan.

Twit-twittan gue itu begitu rapuh, begitu lancar saat gue menulisnya. Banyak yang beranggapan kalo twit gue itu tentang masalah cinta,mereka salah.Itu bukan masalah cinta,suatu masalah yang gak bisa gue tuliskan di blog ini,di twit gue juga susah buatnya biar gak menyinggung pihak manapun.Itulah twitter satu kalimat kita tuliskan yang ngerasa banyak banget. Dan ini hal yang private,hanya  gue bagi ceritanya ke orang-orang yang gue percaya.Tapi,siapa yang gue percaya? cuma gue yang tau.ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ

Udah jam 12 malem.
Belum ngantuk sama sekali.

Pada suatu masa,gue pernah ngerasain sakit hati, pernah ngerasa paling bodoh, pernah ngerasa paling lemah. Pernah menjadi manusia.

Masih mikirin hal yang ngebuat gue bingung,sebingung-bingungnya.Entah itu namanya kecewa,kesal,marah. Kalo perasaan ini gak dikeluarin,bikin air mata ini keluar dengan sendirinya. Buat marah itu gampang,tapi marah kepada siapa dengan kadar dan tujuan yang tepat serta dengan cara yang benar itu sulit. 

Dan ini bener-bener bikin kesiksa banget. Gue mikir gimana kegelisahan gue ini bisa gue tertawakan. Kalo bisa secara bersama-sama. Sakit hati mungkin ngebuat orang susah tidur,sebenernya bukan cuma itu aja sih,banyak pikiran yang bermain dikepala gue.Gue ada valium,antidepresan yang ngebuat dia jadi “males, gak deg-degan, rasanya damai, dan tiba-tiba bisa black out”.Tapi rasanya malas minum itu.

Udah setengah satu.
Mata masih segaris.
Untung besok hari minggu.

Happy Sunday guys
(‾▿‾\) \(´▽`)/ (/‾▿‾)
 

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Towards The Light

Pagi menjelang, dan alarm berbunyi dengan suara yang sama. Saya membuka mata, tetapi rasanya berat untuk bangkit dari tempat tidur. Setiap hari terasa seperti pengulangan yang sama, itu hanya sebuah tanda bahwa saya masih melanjutkan hidup. Hari-hari berlalu, dan saya merasa terjebak dalam rutinitas yang tak kunjung berubah. Menjalani hari demi hari adalah pekerjaan yang berat, dan saya seperti penonton dalam film yang tidak berujung, menjalani momen yang itu-itu saja tanpa perkembangan. Ketidakpuasan ini membuat saya merasa kosong. Seperti banyak orang, saya berusaha menemukan cara untuk tumbuh, tetapi saat ini, satu-satunya ruang untuk berkembang adalah melalui kembali ke bangku sekolah—sebuah pelarian kecil dari kenyataan yang menyedihkan. Dalam kesibukan itu, saya merindukan kehidupan yang lebih bermakna—kehidupan di mana saya berusaha untuk hidup sepenuhnya, bukan hanya bertahan. Saya bukannya tidak bahagia, tetapi aku juga tidak merasa bahagia. Saya teringat saat-saat ketika saya...