Skip to main content

Graduation !

Memulai pagi ini gue dibangunin sama @ifacocoon buat dateng di acaranya wisuda para senior-senior kami di fisip.Dan gue rada telat karena ngantuk banget,lemes aja bawaannya.ya begitulah.Sekalian jadi tukang foto yang disponsori oleh si ifa.

Wisuda tahun ini rame banget,rame dari semua jurusan.Soalnya wisuda penghabisan bagi angkatan 2005 keatas. Dari karangan bunga,umat,sampe yang jualan rame banget.Gue juga kenal sama seniornya si ifa kak devi kalo gak salah,punya banyak cerita,pengalaman yang seru dan itu memotivasi kami berdua buat maju.Terima Kasih kakak.

Wisuda itu keren,menurut gue,pake toga,baju wisuda,tanda bukti kita udah lulus,perjuangan kuliah udah selesai,ngomel-ngomel sama dosen,niat cabut,niat nitip absen,niat dari segala niat yang buruk dan mungkin juga yang baik juga udah selesai,tapi semua itu pasti bakalan indah kalo dikenang ketika udah lulus kuliah dan pastinya jadi sarjana.gue gak akan bahas tentang perjuangan atau kata bukan hanya sekedar lulus.Yang pengen gue bahas adalah tentang gembiranya kita memakai pakaian yang terhormat dengan gagah atau cantiknya.

Beberapa tahun pasti udah dilewatin oleh para wisudawan tadi,dari yang 3 tahun beberapa bulan sampe 7 tahun ada di wisuda tadi.Masalahnya bukan lamanya masa kuliah,tapi kenangan dan pengalaman sewaktu kuliah itu pasti gak dapat tergantikan oleh siapapun.Apalagi wisuda bersama teman terkasih atau ditemani sang pacar atau doi.Gembira banget deh pasti,pasti. Kita bisa buat orang tua bangga dengan kelulusan kita.Ditemani orang-orang terkasih pasti senang banget,bahagia.Rasanya gue sedikit terharu nulis kalimat sebelumnya,karena ingat mama.ya sudah,gak usah diceritain.

Kelulusan itu mungkin hadiah buat yang wisuda setelah nyelesain ujian skripsi.Skripsi itu mungkin sangat menakutkan,tapi katanya sih gak usah ditakutin,jalani aja.hehehehe.
Banyak cerita yang mungkin gak akan dilupakan buat mereka yang udah lulus sewaktu kuliah merak nanti.Perjuangan semasa kuliah,susah senang,cinta,persahabatan akan menjadi sebuah kisah yang klasik buat dikenang dalam ingatan mereka semua.Di kuliah kita mungkin memulai rencana kita kedepan atau bahkan sehabis wisuda atau lulus,yang jelas,setelah wisuda nanti,gue pengen jadi orang yang sukses,punya pekerjaan yang oke yang buat gue senang sama pekerjaan itu.Semoga.

Dan gue dan @ifacocon punya planning kalo 2014 nanti kami akan wisuda bareng,tulisan ini bukti dari rencana kami.Gue gak kebayang sewaktu wisuda nanti gue pake kebaya,rambut disanggul,pake high heels,hahahhaha.3 tahun lagi.Yang jelas sekarang gue harus kuliah baik-baik,lakuin apa yang buat gue senang.Apa yang buat gue bisa ngelakuin sesuatu yang berguna.SESUATU.

ini hasil jepret-jepret tadi
ini yg saya aja,yang lain jeretan saya tadi liat di fb aja.

kalo gue wisuda kayak gini bisa gk ya???
 
Dekan dan yg dibelakang PD III FISIP,Bpk. Ali Yusri dan Syafriharto
Bersama Mahasiswa Berprestasi UR,Uni fani
Bersama bg Nodet yg akan ujian skripsi
 terjepret juga
Amin 2014
Bersama gubernur demisioner FISIP
iklannnnn
 Selamat Wisuda kakanda ayunda yang berwisuda hari ini tadi pagi.uyyee !

Mungkin segitu aja,semoga kita yang masih kuliah bisa secepatnya memakai toga dan lulus sesuai dengan apa yang kita inginkan,nikmatilah masa-masa kuliah kita sekarang ini.
HIDUP MAHASISWA

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Mencoba Menemukan Ketenangan di Tengah Riuhnya Kehidupan

Hidup itu seperti berada di atas papan selancar, terkadang ombaknya tenang, terkadang menggulung-gulung seperti monster raksasa. Dan jujur saja, dalam beberapa bulan terakhir, rasanya saya lebih sering terhempas ombak daripada berdiri gagah di atasnya. Cemas? Oh, cemas itu sudah seperti teman lama yang tak diundang datang setiap hari. Mood buruk? Rasanya seperti awan hitam yang terus menempel di kepala, bahkan saat cuaca cerah. Bayangkan saja, saya, yang dulu penuh semangat menjalani hari-hari, tiba-tiba merasa kehilangan minat pada hal-hal yang biasa saya cintai. Olahraga? Sudah seperti cinta lama yang tak berbalas. Buku? Seakan huruf-huruf di dalamnya berubah menjadi semut-semut yang berlarian tanpa arah. Bahkan serial drama Korea yang biasanya menjadi sahabat setia saat malam datang, kini hanya menjadi tontonan latar belakang saat pikiran saya melayang entah ke mana. Hidup saya, meskipun penuh potensi, kadang terasa seperti teka-teki tanpa petunjuk. Saya berusaha sebaik mungkin untu...

Towards The Light

Pagi menjelang, dan alarm berbunyi dengan suara yang sama. Saya membuka mata, tetapi rasanya berat untuk bangkit dari tempat tidur. Setiap hari terasa seperti pengulangan yang sama, itu hanya sebuah tanda bahwa saya masih melanjutkan hidup. Hari-hari berlalu, dan saya merasa terjebak dalam rutinitas yang tak kunjung berubah. Menjalani hari demi hari adalah pekerjaan yang berat, dan saya seperti penonton dalam film yang tidak berujung, menjalani momen yang itu-itu saja tanpa perkembangan. Ketidakpuasan ini membuat saya merasa kosong. Seperti banyak orang, saya berusaha menemukan cara untuk tumbuh, tetapi saat ini, satu-satunya ruang untuk berkembang adalah melalui kembali ke bangku sekolah—sebuah pelarian kecil dari kenyataan yang menyedihkan. Dalam kesibukan itu, saya merindukan kehidupan yang lebih bermakna—kehidupan di mana saya berusaha untuk hidup sepenuhnya, bukan hanya bertahan. Saya bukannya tidak bahagia, tetapi aku juga tidak merasa bahagia. Saya teringat saat-saat ketika saya...