Skip to main content

Bakalan tetap semangat

Selamat Malam teman-teman. Balik lagi ke blog gue yang amat sangat cupu ini,dan gue bukan merendah,tapi emang cupu blog gue ini.Gue pengen nulis tentang apa yang gue rasain sekarang, gue gak SEMANGAT BANGET. Kenapa? oke gue bakal cerita di bawah ini.

Ip gue semester ini sangat amat menurun banget.Gue nggak tahu kenapa, tapi gue ngerasa udah maksimal. Tapi gak sebanding dengan kemaksimalan gue. Gue mencoba membandingkan dengan teman gue yang ipnya jauh lebih dari gue,bahkan sangat jauh. Kuliah datang,diam,pulang.Ada juga yang pengajar yang menilai dari bentuk fisik. Kalo fisik bagus tapi gak ada isi sama aja bohong. Gue sampai saat ini mengambil kesimpulan sementara kalo nilai sekarang menilai bukan berdasaran otak,tapi kecantikan,kegantengan,dan kedekatan.

Zaman sekarang sekolah bukan buat pandai,tapi "pandai-pandai". Emang kita sekolah itu buat memperoleh ijazah,tapi gak guna juga kalo gak ada isi. Makanya banyak terjadi pembodohan di negara ini. Emang gak semua,tapi orang akan melakukan apa saja demi memperoleh ijazah,caranya mendekat,"menjilat" dengan dosen. Masak mau dijilati sihhhh.

Jalankan sistem yang sebenarnya, jalankan apa adanya,jangan ada apanya.Emang gue ngomel-ngomel disini,tapi kalo suatu saat gue jadi dosen,guej anji,akan objektif dalam memberi nilai mahasiswa. Ini merupakan sebuah pelajaran,biukan masalah,suatu pembelajaran yang harus di ubah.Banyak  yang punya potensi,banyak yang berisi,gue bukan ngomong diri sendiri,tapi fakta. Dijurusan gue banyak yang seperti itu,tapi nilainya kebalik. Itu permasalahan sekarang. Dan itu yang harus dicari solusinya. Semoga yang memberi nilai objektif.sekian terima kasih.

Temen gue ,@putriiprincess ngasih nasehat kalo apa yang sekarang ini jadikan sebuah pelajaran,bersyukurlah dengan apa yang kita dapatkan sekarang. Thanks pue.
Gue mencoba ngumpulin semangat lagi.doakan gue ya teman-teman.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Sekilas Sosiologi Kesehatan

Sosiolog belajar semuanya, termasuk tentang kesehatan. Tapi tentu dalam kacamata sosial. SAKIT dalam definisi medis adalah adanya gangguan secara biologis terhadap tubuh. Sedangkan secara sosiologis, sakit itu ketika kamu gak bisa jalanin peran dan fungsi secara optimal di masyarakat. Penyakit sekarang lebih bersifat degeneratif. Penyakit muncul karena kurangnya kesadaran akan pola hidup sehat (terbukti pada penelitian kami, sosiologi angkatan 2010 di Siak pada Juni 2012). Lima faktor gaya hidup yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas di Indonesia, seperti perilaku merokok, perilaku seks, pola makan, okupasi, dan yang terakhir mobilitas. Ada beberapa istilah dalam sosiologi kesehatan. Iatrogenesis Klinis. Penyakit klinis yang muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya ketika jarum ketinggalan di ketiak pasien saat operasi.  Iatrogenesis Sosial. Penyakit sosial muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya pasien hilang dirumah sakit.  Medikalis...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...