Skip to main content

Sepi

Tengah malam gini semua orang udah pada tidur dirumah gue dan gue masih melototin layar komputer gue ini. Semakin kesini gue semakin betah  buat begadang,nggak tau kenapa ,gue nyaman banget ngenet malam-malam gini karena suasana hening,tentram,damai, nggak ada yang gangguin gue kalo lagi ngenet.

Memang gue senang dengan ke-silence-an ini. Karena gue bisa mikir apa yang telah gue lakuin,apa yang mau gue lakuin atau mencari solusi buat masalah-masalah yang menimpa gue,yang buat gue bisa tersenyum sendiri dengan mikir sesuatu. Emang terkadang nggak nemu,tapi gue bisa tenang kalo suasana kayak gini. yes,i love silence.

Dan tadi gue kecewa banget sama nilai statistik gue yang "oke punya banget" sampai ip gue jatuh untuk sementara ini. Gue rajin banget kuliah,gue ngerti sama pelajarannya waktu itu,tapi entah kenapa nilai gue kayak gini. Gue berharap cuma  mata kuliah ini aja yang dapet itu. Karena ,gue pengen dapet IP tinggi,dapet beasiswa,pengen cepet lulus supaya babe gue bisa liat gue wisuda.Gue yang terakhir buat wisuda,gue nggak mau ngecewain babe gue,ini aja udah ngecewain beliau banget gara-gara statistik.Kaco banget nilai 1 kelas gue statistik ini.

Balik lagi ke topik ke-silence-an, hidup gue nggak pernah sepi karena mereka-mereka yang terkasih bisa ngisi hidup gue,tapi sekarang hp gue nggak laku,jarang banget berdering,palingan kakak gue nelpon minta jemput. Gue pengen hp gue berdering terus dan itu kamu yang deringin.Assiiikkkk

Besok gue udah kuliah lagi,gue ambil 3/4 hari buat kuliah semester pendek gue. Gue niatin buat kuliah serius lagi biar nilai gue soi lagi,bisa IP gue terancam 4 .Amin.
Selamat malam teman-teman. Selamat Hibernasi 


Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Sudah Sebulan

  Sudah sebulan, tapi aku masih suka membaca history chat kita di handphone. Sudah sebulan, barusan ibumu menelponku. Aku sudah lama sekali tidak bicara dengannya. Ibumu memulai dengan ‘Kamu baik-baik aja?’ ‘Baik, semua, baik,’ kataku. ‘Masa?’ tanya ibumu. ‘Iya,’ kataku. "Kami semua kangen sama dia’ kata ibumu. "Kangen banget.’ "Sekarang dia udah punya hidup yang baru, kamu juga bisa memberikan hidup yang baru untuk diri kamu. Kamu bisa menolong dirimu sendiri.’ Aku ingat kalimat ibumu ini mirip dengan yang kamu ucapkan. Aku ingat kita berdua selesai menonton Avengers kedua kalinya, lalu kamu membuang plastik minum di tempat sampah.  Lalu, masih terbawa action film tersebut, aku berkata kepadamu, ‘Kapan pun kamu dalam bahaya, aku pasti tolongin kamu.’ Kamu malah menjawab, ‘Coba aku mau tanya. Kalau misalnya kita keracunan nih, penawarnya cuma satu. Kamu mau kasih ke siapa obatnya?’ Aku jawab dengan yakin, ‘Ke kamu lah.’ Kamu malah tertawa. ‘Aku gak mau. Aku mau kamu meno...