Skip to main content

Confused

Akhirnyaaaaaa...
1 harian gue ngotak-atik blog gue dan sempat tadi sore bingung dengan kreasi sendiri,bingung dengan kode-kode html,bingung dengan template dan akhirnya kayak gini,tetap narsis.aheuaehuaehu.Tapi tetep terhibur dengan bengong bareng sama bang andi , nila , desty.
Thanks buat Bang Bena atas semua ilmunya yang diberikan ini,dan game riddle yang seru bisa ngilangin suntuk gue ,thanks bang.

Banyak ilmu tentang dunia perbloggeran yang belum gue dapetin,terlalu banyak malah,gue usaha satu persatu belajar ngeblog dengan baik dan benar,ngerti benar sebenar-benarnya html,lebih kreatif lagi.Semua itu lancar kaji karena di ulang.hahaha.Doain gue ya teman-teman.

Header baru gue,header yang paling cepat gue bikin,dapet ide cepat,ngeditnya cepa juga.Mungkin karena ngebet mau ganti semua tentang blog gue ini.

Sebenernya gue pengen nulis sejak kemaren,tapi karena kesalahan teknis terhadap lemotnya jaringan,gue malas.Gue susah nulis dengan keadaan sekarang yang "menggebu-gebu" karena blog gue kembali seperti ini setelah tadi seperti tak bernyawa sedikitpun karena kreasi gue sendiri.Seperti hidup gue yang rasanya "ada yang hilang". Hati ini menjerit namun tak ada yang mendengar (agak lebay) .

Banyak yang pengen gue ceritain,banyak yang pengen gue share di blog gue,tapi nggak sekarang,gue ngantuk.dan gue belum selesai UAS,1 lagi sih sistem ekonomi indonesia.semoga Ip gue bagus semester 2 ini dan buat baak gue bangga.Jajan lancar.aheuaheuaehu

anyway , gue nggak mau stuck dalam keadaan kayak gini,hidup terus bergulir dan tetap semangat,raih ip diatas ip gue yang semeseter 1 kemaren. Nyelesein esai buat beasiswa gue,nyelesein level 10 buat game #loncatloncat,nyelesein level 4 #makanmakan dan semangat ngaskus.. Doain gue ya teman-teman.Semoga masuk surga.

Tunggu cerita gue berikutnya.aheuaheuaeu

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Towards The Light

Pagi menjelang, dan alarm berbunyi dengan suara yang sama. Saya membuka mata, tetapi rasanya berat untuk bangkit dari tempat tidur. Setiap hari terasa seperti pengulangan yang sama, itu hanya sebuah tanda bahwa saya masih melanjutkan hidup. Hari-hari berlalu, dan saya merasa terjebak dalam rutinitas yang tak kunjung berubah. Menjalani hari demi hari adalah pekerjaan yang berat, dan saya seperti penonton dalam film yang tidak berujung, menjalani momen yang itu-itu saja tanpa perkembangan. Ketidakpuasan ini membuat saya merasa kosong. Seperti banyak orang, saya berusaha menemukan cara untuk tumbuh, tetapi saat ini, satu-satunya ruang untuk berkembang adalah melalui kembali ke bangku sekolah—sebuah pelarian kecil dari kenyataan yang menyedihkan. Dalam kesibukan itu, saya merindukan kehidupan yang lebih bermakna—kehidupan di mana saya berusaha untuk hidup sepenuhnya, bukan hanya bertahan. Saya bukannya tidak bahagia, tetapi aku juga tidak merasa bahagia. Saya teringat saat-saat ketika saya...