Skip to main content

Sociology Camping

Haaiiillloo kawan-kawan ..
Gue ngeblog lginih setelah seminggu nggak ngeblog,karena apa gue nggak tau juga,komputer gue juga lagi di servis dan belum di ambil sama abang gue.hiks
Ada hal yang pengen gue ceritain ni disini,tentang sociologi camping ! banyak pelajaran yang gue dapet,nggak rugi deh gue ikut.

Singkat aja :

pose dulu pas sunset hahaha
Sociology camping adalah kemah bersama kawan-kawan sociology yang diadakan tiap tahun,ini penting banget bagi angakatan 2010 karena ini bisa diaangap pra KBM .Karena sosiologi angkatan 2010 akan menjadi panitia KBM 2011 .Dan ketua panitia panca darma dan gue dapet bagian jadi koordinator pendanaan dan humas.wah semoga gue bisa menjalankan dengan baikdan dapet sponsor biar ngemat dana,hehhee
Disini kami belajar.hehehe

Yang ikut dikit banget, tapi nggak apa-apa yang penting masih ada yang peduli dengan acara sosiologi.hehhee
Di camping ini lah gue pertama kali begadang tanpa ngenet,biasanya gue bisa begadang karena itu,hehhe.

Di camping inilah gue dapetin ilmu baru dari abang-abang dan kakak-kakak, dari melihat sesuatu dari sudur pandang yang berbeda,tentang sosiologi yang sekarang,udah agak jadi boneka dekanat, mereka yang kurang peduli dengan sekelilingnya,dan banyak hal.Yang belum pernah ketemu,ketemu disini,belum pernah nyanyi,ngomong,ngesharing-sharing disinilah,gue yang jarang minum kpi,disinilah gue minum kopi,hahhaa
Satu hal yang gue inget ,yang gue dengar : 
 "orang yang dewasa adalah orang yang mampu bertanggung jawab dengan keputusan yang diambilnya dan tidak plin plan."

suatu moment yang berharga yang nggak bisa diulang.Mungkin ketemu mereka sewaktu camping aja. Dan disinilah celana gue robek untuk pertama kalinya di luar rumah.Untung aja,teman-teman cewek aja yang tahu.hahhahaha

api unggun di soc_camp

Comments

  1. ahaha, pantesan jarang keliatan lagi. ow ya, setelah lama gak berkunjung ternyata udah berubah aja tampilannya ya. mantap bro, lanjutkan..

    Preview Final Liga Europa

    ReplyDelete
  2. thanks bang,sibuk jadi mahasiswa mungkin iya bg,hehehhehehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Towards The Light

Pagi menjelang, dan alarm berbunyi dengan suara yang sama. Saya membuka mata, tetapi rasanya berat untuk bangkit dari tempat tidur. Setiap hari terasa seperti pengulangan yang sama, itu hanya sebuah tanda bahwa saya masih melanjutkan hidup. Hari-hari berlalu, dan saya merasa terjebak dalam rutinitas yang tak kunjung berubah. Menjalani hari demi hari adalah pekerjaan yang berat, dan saya seperti penonton dalam film yang tidak berujung, menjalani momen yang itu-itu saja tanpa perkembangan. Ketidakpuasan ini membuat saya merasa kosong. Seperti banyak orang, saya berusaha menemukan cara untuk tumbuh, tetapi saat ini, satu-satunya ruang untuk berkembang adalah melalui kembali ke bangku sekolah—sebuah pelarian kecil dari kenyataan yang menyedihkan. Dalam kesibukan itu, saya merindukan kehidupan yang lebih bermakna—kehidupan di mana saya berusaha untuk hidup sepenuhnya, bukan hanya bertahan. Saya bukannya tidak bahagia, tetapi aku juga tidak merasa bahagia. Saya teringat saat-saat ketika saya...