Skip to main content

Alangkah Lucunya Negeri Ini

Haalllooooo..
Gue balik lagi ke blog gue yang cupu banget dari blog yang pernah gue lihat.
Akhirnya gue bisa ngenet seenak jidat gue lagi ,karena komputer gue udah selesai di servis.Thanks Abah gue tersayang  .
hahaha,di wakilin bang ben
Gue sekarang lagi bikin ppt buat kelompok gue kelompok kewirausahaan udah selesai,tinggal di bedakin aja,selesai deh.hehehe
ohh iya,gue lupa,kalo Hari ini tanggal 23 mei,tepat 91 tahun lalu partai yang dilarang berdiri. 
Sama rata sama rasa.digunakan di Indonesia, Indonesia akan maju mungkin,kenapa? karena semua biasa merasakan saat dimana kurang beruntung dan dimana saat beruntung,tidak ada kesenjangan sosial lagi.Lo jangan pada lihat ke atas, lihat kebawah,di dekat lampu merah contohnya,banyak yang minta-minta buat makan,miris banget. Negara ini belum sanggup memberi penduduknya makan sampe dia minta-minta gitu.Tapi kalo di pekanbaru sih nggak separah Jakarta,makanya di bilang Jakarta itu keras.Anak kecil yang seharusnya sekolah, malah minta-minta dijalanan buat ngisi perut.

Ngomongin Demokrasi,masyarakat kebanyakan nggak ngerti demokrasi, karena mereka lebih mikirin perut,karena masyarakat semuanya belum sejahtera, malah ngomongin demokrasi, apalagi sejak adanya pemilu lansung, adanya serangan fajar,kasih jilbab,bantuan kesana-kesini, kalo udah niat jadi pemimpin itu jangan nyogoklah, buat memperoleh kekuasaan aja nyogok, usaha yang bersih, misalnya 5 tahun sebelum pemilu kayak gitu baru deh mantep. 

Malah wakil Rakyat study banding ke luar negeri, banyak alasan deh, dewan yang terhormat itu ke luar negeri,kalo mau belajar,belajar dari negeri sendiri aja,masih banyak yang mesti di pelajari di negeri kita ini,kurang orang cerdas? percuma dong mereka yang juara olim ini,olim itu yang bertaraf internasional nggak di gunain,makanya mereka buat nerusin kerjaan mereka keluar negeri,karena mereka terbuang oleh negaranya sendiri. Manfaatkanlah mereka. hahaha.

Lucu banget ngeliat mereka yang korupsi hukumannya nggak sebanding dengan apa yang dewan perwakilan rakyat terhormat itu lakuin,duit ber-triliun-triliun,milyar,jutaan,sedangkan maling kelas teri hukumannya lebih dari anda yang anggota dewan yang terhormat !  Kemana perginya Sila kedua dan sila kelima Pancasila?? Ngakunya ideologi pancasila,tapi kadang entahlah,cuma dimulut doang Trus kalo yang makai narkoba, hukumannya berat dari pada si koruptor, kan mereka ngerugiin diri sendiri,kalo koruptor kan masyarakat yang dirugiin.kadang entahlah. Sistem udah bener,yang menjalankan sistem ini tidak benar.welehhh.
Mari sejenak menundukkan kepala buat mereka yang seperti itu. .....................................Selesai.

Gue salut sama Presiden Iran,Ahmadinejad, Lihat kehidupannya, jauh seperti pemimpin yang ada di Indonesia. 
"SAYA AKAN KAYA SETELAH RAKYAT SAYA MAKMUR DAN SEJAHTERA"
Kalo aja ini di contoh sama pemimpin disini....

Kalo disini sih,minta naik gaji dulu.Padahal kan tunjangan,uang baju,premi segala macam ada.gue pernah baca gaji presiden itu besar,kira-kira 2 milyar,gue nggak tau bener apa nggak gue belum tanya sama beliau.Ntar kalo ada kesempatan ketemu,gue tanyain .hehehhe

Udah segini dulu,nafsu banget gue nulis kayaknya malam ini.
Sampai di tulisan gue berikutnya ya. jangan bosan kesini,ngomen atau sekedar liat dan berkata "apaan nih blog" nggak apa-apa yang jelas udah kesini.
 
sebenrnya lagi ngeden
 
maaf kalo kata-ktanya ini mengkritik

Comments

  1. #frontal hehe, tapi itu adanya. keep writing ree! begitulah indonesia, politik untuk penghidupan..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Towards The Light

Pagi menjelang, dan alarm berbunyi dengan suara yang sama. Saya membuka mata, tetapi rasanya berat untuk bangkit dari tempat tidur. Setiap hari terasa seperti pengulangan yang sama, itu hanya sebuah tanda bahwa saya masih melanjutkan hidup. Hari-hari berlalu, dan saya merasa terjebak dalam rutinitas yang tak kunjung berubah. Menjalani hari demi hari adalah pekerjaan yang berat, dan saya seperti penonton dalam film yang tidak berujung, menjalani momen yang itu-itu saja tanpa perkembangan. Ketidakpuasan ini membuat saya merasa kosong. Seperti banyak orang, saya berusaha menemukan cara untuk tumbuh, tetapi saat ini, satu-satunya ruang untuk berkembang adalah melalui kembali ke bangku sekolah—sebuah pelarian kecil dari kenyataan yang menyedihkan. Dalam kesibukan itu, saya merindukan kehidupan yang lebih bermakna—kehidupan di mana saya berusaha untuk hidup sepenuhnya, bukan hanya bertahan. Saya bukannya tidak bahagia, tetapi aku juga tidak merasa bahagia. Saya teringat saat-saat ketika saya...