Skip to main content

Pada Sebuah Malam

Kadang,jatuh cinta juga bisa membuat orang susah tidur.
Ada semacam perasaan yang pengen keluar, pengen cerita, yang tidak bisa gue definisikan.

Ditengah perasaan yang menggebu-gebu ini, gue lagi chat sama para anak sosiologi dari angkatan tua, seru juga sih bahas masalah tentang idul adha.Gue juga menulis acak-acak di notepad, karena ini kompi gue belum dimasukin MS officenya. Gue nulis secara acak aja, gue nggak tau gimana perasaan gue sekarang, gue kangen, gue sedih, gue bahagia. Dimana perasaan itu jadi satu yang susah gue ungkapin sekarang. Yang jelas, ehm, dia yang jauh ada di jakarta sana, yang ngisi hati gue, nyapa gue lewat email, dan gobloknya gue kehapus pulak, gara-gara banyaknya email dari jejaring sosial yang masuk ke email gue.  Dia hanya menyapa gue, nanya kabar dan kasih semangat gue buat UTS, gitu aja sih. Tapi gue jujur gue kangen dia.hehhehe
upss
 Gue sedih karena nggak bisa ngerayain idul adha bareng mama gue yang ke-4 kalinya. Biasanya lumayan seru juga, rendang khusus buat gue yang buatan mamam gue itu nggak tergantikan, nggak ada yang bisa buat sih di rumah ini. Dan gue  sedih karena nggak bisa barengan seperti dulu bareng pacar gue. Mungkin kita udah sibuk sama kuliah, dan UTS.

Gue baca lagi tulisan gue di atas. Membaca tiap huruf, dan gue tertawa sambil menggelengkan kepala. Belum pernah gue ngerasa begitu deket dengan tulisan gue, begitu rapuh, begitu lancar, seperti mengobrol dengan teman lama yang sudah lama hilang. Seperti mengobrol dengan seorang teman, yang baru pulang dari suatu tempat yang jauh. Gue baca ulang, resapi, tertawa, sedih. Saat itu, baru gue menyadari, ternyata gue udah nulis isis hati gue tentang masalh hati ini.. Udah lama gak ngebuat sebuah tulisan yang ngebuat gue berpikir kembali tentang hal-hal pahit, senang, sedih yang gue alami dalam hidup, lalu di saat yang bersamaan, menertawakannya.

Udah lama gue gak ngomong tentang tulsan gue yang seperti ini, menceritakan sesuatu yang ngebuat gue tutup mata, lalu balik lagi ke waktu yang gue ceritakan. Memberitahu kalau hidup gue gak selalu seneng. Membuat orang paham bahwa gue punya masa-masa gelap dalam hidup gue. Bahwa, pada satu masa, gue pernah sakit hati, pernah ngerasa kehilangan, pernah ngerasa paling bodoh, paling lemah. Pernah merasakan apa yang orang-orang lain pernah rasakan. Pernah menjadi manusia.




You see, seseorang bisa menjadi lucu ketika jujur bercerita. Seseorang juga bisa menjadi menangis ketika bercerita tentang cinta. Gue pengen menulis keduanya. Gue pengen membuat sesuatu yang membuat orang tertawa dan menangis. Karena itulah inti dari hidup ini: tertawa, dan menangis.


Gue melihat jam, sudah jam 10 malam.Besok gue mau UTS agama dan Pancasila, tapi sekarang gue masih dikit belajarnya. Semoga nilai gue bagus . Toefl juga besok, gue berharap bisa lulus.amin.

Rasanya gue lepas ulis disini dan cerita disini.

Segini dulu deh, gue mau Belajar dulu buat UTS besok, doain gue ya bre :)

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Sekilas Sosiologi Kesehatan

Sosiolog belajar semuanya, termasuk tentang kesehatan. Tapi tentu dalam kacamata sosial. SAKIT dalam definisi medis adalah adanya gangguan secara biologis terhadap tubuh. Sedangkan secara sosiologis, sakit itu ketika kamu gak bisa jalanin peran dan fungsi secara optimal di masyarakat. Penyakit sekarang lebih bersifat degeneratif. Penyakit muncul karena kurangnya kesadaran akan pola hidup sehat (terbukti pada penelitian kami, sosiologi angkatan 2010 di Siak pada Juni 2012). Lima faktor gaya hidup yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas di Indonesia, seperti perilaku merokok, perilaku seks, pola makan, okupasi, dan yang terakhir mobilitas. Ada beberapa istilah dalam sosiologi kesehatan. Iatrogenesis Klinis. Penyakit klinis yang muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya ketika jarum ketinggalan di ketiak pasien saat operasi.  Iatrogenesis Sosial. Penyakit sosial muncul dari sebuah penanganan medis, contohnya pasien hilang dirumah sakit.  Medikalis...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...