Skip to main content

Ayo Ikut :)

Hello Genk ..
Commenta le Vue? (apa kabar dunia? tetep asikkan?)

Kembali lagi disini bersama gue, Ree Bastian,buat kamu kamu yang belum tau siapa diriku ini, mari kita berkenalan walau hanya di dunia yang abstrak ini yaitu dunia maya.hehehe

Nama gue Sari Rezki Antika Bastian (dan sekali lagi nama belakang gue), umur 17 +, Seakarang gue udah kuliah semester 1 di UR (bukan universitas risau ya , tapi universitas RIAU), gue suka nulis, suka bikin orang ketawa, suka bikin orang senang, dan terkadang.... gue juga suka bikin orang marah.hehehhehe

Blog gue ini gue , tempat gue mencurahkan isi otak , isi hati , isi kantong ( gue belum kerja, masih nadah tangan ke orang tua) , tempat gue menulis segala kejadian yang gue alamin, yang gue rasain dalam hidup gue.
Juga segala tulisan yang hopefully berguna bagi nusa bangsa dan para binatang melata.
 
Gue pertama kali buat blog pas kelas 2 SMA, buat aja sih, tapi setelah baca dan buka blognya Benazio Rizki Putra  dan Raditya dika , gue jadi semangat buat ngeblog walaupun blog gue sampai hari ini hanya berpenampilan sangat sederhana yang hanya memanfaatkan apa yang tersedia di blogspot ini. Gue pengen belajar sih, sempat belajar bareng kak Bena waktu dia buka chat buat para blogger, asyikbanget, bisa share banyak tentang blog. Gue pengen itu dibuat lagi.

Kalo lagi ngenet gini,Pantat gue sakit, mungkin karena gue kekurangan lemak di pantat, jadinya sakit kalo duduk di tempat yang keras.Tolong bagi yang merasa lebih lemak di pantat, transfer ke gue ya, tapi gue pengen yang gratisan.hehehe.

Sekarang gue nggak tenang, kao sendiri-sendiri sih, dulu gue sih pernah kayak gini, gue kena sindrom terlalu cemas seperti abang gue.Dan sekarang itu gue alamin. Mudah-mudahan baik-baik aja.

Ehhh.. tadi gue sms sama anak-anak sosiologi gue, mereka minta sumbangan buat gemapa saudara-saudara kita di mentawai. Semoga mereka dapat pahala,dan gue, nggak bisa ikut karena jauh di jung kulon (haha, gue tinggal di kota men, tapi kagak bisa kemana-mana nih malam, belajar, mahasiswa rajin :) )
.
Tadi dosen gue yang inisialnya A.E ngetes anak eksak, gue sebagai ehm "mantan" anak eksak alias ipa, di uji sama bapak itu,
m=2, g=10, h=10, jadi
E.p=mgh= 2.10.10=200

tapi bapak itu menjawab akar sekian, loh, darimana datangnya? gue sama teman-teman gue bingung.
Tapi gue nggak mau di remehin, pas gue mau bantah hasilnya jawaban AE itu salah, waktunya udah habis.yah, gue nggak puas hati.

Ini habis di ganggu sama kakak gue yang baru pulang,dia mau minta ganti PP FBnya, gue bilang aja nggak bisa, soalnya gue lagi malas ladenin orang sekarang, maaf ya mbak, maafin dosa hambamu ini ya allah.

Besok gue ngampus pagi mau ngumpul buat anak yang  ikut KBM, dari kelas gue cuma ikut 21 orang, halah halah, gue udah promosiin supaya banyak yang pergi, tapi gue nggak tau gimana sama anak-anak yang Non- reguler. Mudah-mudahan sampe 70. Amin.

gue mau isirahat nih, besok mau kuliah.semoga besok gue dapat point lagi buat mata kuliah gue yang pengantar sosiologi

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Mencoba Menemukan Ketenangan di Tengah Riuhnya Kehidupan

Hidup itu seperti berada di atas papan selancar, terkadang ombaknya tenang, terkadang menggulung-gulung seperti monster raksasa. Dan jujur saja, dalam beberapa bulan terakhir, rasanya saya lebih sering terhempas ombak daripada berdiri gagah di atasnya. Cemas? Oh, cemas itu sudah seperti teman lama yang tak diundang datang setiap hari. Mood buruk? Rasanya seperti awan hitam yang terus menempel di kepala, bahkan saat cuaca cerah. Bayangkan saja, saya, yang dulu penuh semangat menjalani hari-hari, tiba-tiba merasa kehilangan minat pada hal-hal yang biasa saya cintai. Olahraga? Sudah seperti cinta lama yang tak berbalas. Buku? Seakan huruf-huruf di dalamnya berubah menjadi semut-semut yang berlarian tanpa arah. Bahkan serial drama Korea yang biasanya menjadi sahabat setia saat malam datang, kini hanya menjadi tontonan latar belakang saat pikiran saya melayang entah ke mana. Hidup saya, meskipun penuh potensi, kadang terasa seperti teka-teki tanpa petunjuk. Saya berusaha sebaik mungkin untu...

Towards The Light

Pagi menjelang, dan alarm berbunyi dengan suara yang sama. Saya membuka mata, tetapi rasanya berat untuk bangkit dari tempat tidur. Setiap hari terasa seperti pengulangan yang sama, itu hanya sebuah tanda bahwa saya masih melanjutkan hidup. Hari-hari berlalu, dan saya merasa terjebak dalam rutinitas yang tak kunjung berubah. Menjalani hari demi hari adalah pekerjaan yang berat, dan saya seperti penonton dalam film yang tidak berujung, menjalani momen yang itu-itu saja tanpa perkembangan. Ketidakpuasan ini membuat saya merasa kosong. Seperti banyak orang, saya berusaha menemukan cara untuk tumbuh, tetapi saat ini, satu-satunya ruang untuk berkembang adalah melalui kembali ke bangku sekolah—sebuah pelarian kecil dari kenyataan yang menyedihkan. Dalam kesibukan itu, saya merindukan kehidupan yang lebih bermakna—kehidupan di mana saya berusaha untuk hidup sepenuhnya, bukan hanya bertahan. Saya bukannya tidak bahagia, tetapi aku juga tidak merasa bahagia. Saya teringat saat-saat ketika saya...